Cianjur (ANTARA) - Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, segera menggelar operasi pasar (OP) minyak goreng curah Minyakita guna mengantisipasi kenaikan harga yang terjadi sejak dua pekan terakhir mencapai Rp17.000 per liter.
Sekretaris Diskoperindag Cianjur, Wahyu Ginanjar saat dihubungi Minggu, mengatakan kenaikan harga minyak goreng curah sudah terjadi sejak dua pekan terakhir berkisar antara Rp1.000 sampai Rp5.000 per liter.
"Namun pekan ini harga minyak goreng curah melambung dari Rp12.000 per liter menjadi Rp17.000 per liter, sehingga sejumlah pedagang tidak menjual Minyakita karena stok minim atau terjadi keterlambatan pasokan," katanya.
Setiap harinya, ungkap Wahyu, pihaknya selalu memantau harga kebutuhan pangan yang mengalami kenaikan terutama minyak goreng, sehingga akan melakukan langkah OP sebagai upaya menekan kenaikan harga melambung tinggi termasuk berkoordinasi dengan Bulog dan Pemerintah Provinsi Jabar.
"Kami segera melakukan koordinasi dengan Pemrov Jabar dan Bulog, untuk melakukan operasi pasar guna menekan kenaikan harga Minyakita, terutama menjelang masuknya bulan puasa, agar tidak menimbulkan keresahan," katanya.
Sementara pedagang bahan pokok di pasar tradisional di Cianjur, memilih tidak menjual Minyakita karena minimnya pasokan dan harga yang tinggi sejak dua pekan terakhir, sehingga banyak dikeluhkan pembeli.
"Untuk Minyakita biasa dijual Rp13.000 naik menjadi Rp 17.000 bahkan ada yang menjual sampai Rp 19.000 per liter, selain sudah mendapatkan stok, distributor meminta kami membeli kemasan lain yang harganya cukup tinggi," katanya.
Pedagang lainnya di Pasar Induk Pasirhayam Cianjur, Rosmita (38) mengatakan kenaikan harga Minyakita sudah merangkak naik sejak satu bulan terakhir, namun kenaikan cukup tinggi baru terjadi dua pekan terakhir dengan harga rata-rata di atas Rp 17.000 per liter.
"Untuk pekan ini harga minyak goreng curah dan kemasan hampir sama, di angka Rp 17.000 sampai Rp 19.000 per liter. Stok minim ditambah pembeli banyak mengurangi pembelian karena harga mahal. Harapan kami ada upaya dari pemerintah untuk menekan kenaikan harga," katanya.