Garut (ANTARA) - Wakil Bupati Garut Helmi Budiman menyatakan kawasan wisata Darajat di Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut, Jawa Barat perlu dikaji untuk mengetahui apakah masuk risiko gempa dari aktivitas Sesar Garsela atau tidak.
"Saya enggak tahu kawasan wisata terlewati enggak, terlewati langsung enggak? Karena kayak di Cianjur yang itu hanya ada satu garis. Nah, itu apakah garis di situ (tempat wisata) atau gimana," kata Helmi Budiman kepada wartawan di Garut, Jumat, saat ditanya terkait ancaman bahaya gempa aktivitas Sesar Garsela di kawasan Darajat tempat wisata pemandian air di pegunungan Kecamatan Pasirwangi.
Ia menuturkan gempa bumi berkekuatan magnitudo 4,3 yang terjadi, Rabu (1/2) malam, menyebabkan kerusakan bangunan rumah warga di Kecamatan Pasirwangi dan Samarang.
Ancaman bencana di daerah itu, kata Helmi, sudah disampaikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bahwa Garut memiliki potensi gempa aktivitas Sesar Garsela yang ujungnya sampai ke wilayah Kecamatan Pasirwangi.
"Bahwa Garut yang potensinya itu adalah Sesar Garsela. Sesar Garsela itu ujungnya Pasirwangi," katanya.
Daerah Pasirwangi, kata dia, dilaporkan sudah beberapa kali terjadi gempa aktivitas Sesar Garsela, untuk itu menjadi perhatian pemerintah melakukan mitigasi bencana kepada masyarakat.
Termasuk di daerah Pasirwangi itu, kata dia, harus diketahui juga di titik mana saja yang menjadi garis aktivitas Sesar Garsela itu, apakah garisnya berada di kawasan wisata Darajat atau tidak, karena Kecamatan Pasirwangi cukup luas.
"Termasuk kita ingin mendeteksi kira-kira sebelah mana ini sesar yang di Pasirwangi itu, mungkin dari kejadian ini (gempa bumi) bisa terlihat," katanya.