Kota Bogor (ANTARA) - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyatakan segera berkoordinasi dengan kepolisian untuk menguak jaringan remaja menghentikan truk di jalan demi konten media sosial hingga telah menewaskan beberapa temannya di sejumlah daerah, termasuk Kota Bogor.
"Nanti saya akan koordinasi dengan kepolisian, teman-teman di wilayah camat, lurah, untuk menguak jaringan ini, untuk apa targetnya, kan kita prihatin kalau hanya untuk konten mengorbankan jiwa, mengancam keselamatan ada sesuatu yang salah di sini," tegas Bima.
Bima pun menyampaikan segera mempelajari fenomena aksi menyetop truk hanya demi konten oleh remaja-remaja yang kini viral, namun dengan kabar tragedi.
Menurut Bima berkoordinasi dengan kepolisian dan aparatur wilayah seperti camat dan lurah perlu dilakukan untuk mendeteksi adakah warganya yang terindikasi masuk jaringan media sosial Facebook dan lainnya yang sering digunakan untuk mengajak membuat konten menyetop truk tersebut.
Wali Kota Bogor itu berpandangan bahwa peristiwa dengan jarak yang tidak terlalu jauh antara kejadian di Kota Bogor pada Kamis (5/1) malam yang menewaskan remaja warga Kampung Lebak Nangka Dekeng, Kelurahan Genteng, Kecamatan Bogor Timur berinisial MSA (15).
Sebelumnya dikabarkan, korban tewas berusia 20 tahun dengan identitas yang belum diketahui. Namun demikian, pihak keluarga menyampaikan anaknya yang tewas tertabrak truk masih berusia 15 tahun.
Kemudian, menyusul kejadian serupa di Kabupaten Bogor. Seorang remaja tewas tertabrak truk, usai mencoba mengadangnya yang sedang melaju kencang di Gunung Putri, Kabupaten Bogor yang dikabarkan terjadi pada Sabtu (14/1). Pihak Desa Gunungputri pun memanggil kreator konten setop truk maut ini.
Sebelumnya, Polresta Bogor Kota, Polda Jawa Barat menetapkan remaja yang tewas akibat menyetop truk demi konten di media sosial saat melintas di Jalan Sholeh Iskandar yang viral sebagai korban tabrak lari.
Bima Arya berkoordinasi dengan kepolisian kuak jaringan remaja stop truk demi konten
Selasa, 17 Januari 2023 7:00 WIB