Singapura (ANTARA) - Harga minyak menguat sekitar satu persen pada awal perdagangan Asia, Jumat pagi, melanjutkan kenaikan dari sesi sebelumnya setelah data menunjukkan persediaan bahan bakar AS lebih rendah menyusul badai musim dingin yang melanda Amerika Serikat pada akhir tahun.
Minyak mentah berjangka Brent terakhir bertambah 79 sen atau 1,0 persen, menjadi diperdagangkan di 79,48 dolar AS per barel pada pukul 02.03 GMT, setelah naik 85 sen menjadi 78,69 dolar AS pada Kamis (5/1/2023).
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS juga terangkat 80 sen atau 1,1 persen, menjadi diperdagangkan pada 74,47 dolar AS per barel, setelah berakhir 83 sen lebih tinggi di 73,67 dolar AS di sesi sebelumnya.
Data dari Badan Informasi Energi AS (EIA) menunjukkan pada Kamis (5/1/2023) bahwa persediaan sulingan, yang meliputi solar dan minyak pemanas, turun lebih besar dari yang diharapkan dalam seminggu hingga 30 Desember. Jatuh 1,4 juta dibandingkan ekspektasi penurunan 396.000 barel.