"Utamanya juga yang berkaitan dengan pulau-pulau perbatasan, itu harus menjadi titik perhatian. Itu saja," ungkap Presiden.
Presiden menyebutkan ia memilih Ali sebagai Kasal dengan mempertimbangkan rekam jejak alumni Akademi Angkatan Laut angkatan ke-35 tahun 1989 itu.
"Selalu saya melihat rekam jejak. Beliau ini kan pernah Gubernur Akademi Angkatan Laut, pernah di Pangkoarmada (Panglima Komando Armada RI), pernah di Pangkogabwilhan (Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan), jadi pengaman, rekam jejak itu menjadi selalu saya lihat, dan beliau memiliki 'leadership' yang baik," tambah Presiden.
Presiden juga berpesan agar Kasal Muhammad Ali menyelesaikan masalah di perbatasan laut Indonesia.
"Tadi kan saya sampaikan perbatasan, yang berkaitan dengan perbatasan, utamanya laut, bukan perbatasan daratan, perbatasan yang berkaitan dengan laut," ungkap Presiden
Sedangkan untuk penyediaan alat utama sistem pertahanan (alutsista), Presiden Jokowi berharap ada modernisasi.
"Termasuk juga modernisasi alutsista kita yang berkaitan dengan laut, harus terus diperkuat," kata Presiden.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dari komandan kapal selam Nanggala ke Kasal