Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat waspada dampak siklon tropis Darian berupa gelombang tinggi.
"Siklon tropis Darian saat ini terpantau di Samudera Hindia barat daya Bengkulu," kata Deputi Bidang Meteorologi, BMKG, Guswanto dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.
Ia mengemukakan, siklon tropis Darian itu tepatnya di 14,1 derajat Lintang Selatan dan 92,5 derajat Bujur Timur atau sekitar 1.570 kilometer sebelah barat daya Bengkulu dengan kecepatan angin maksimum 90 knots (165 km/jam) dan tekanan udara minimum 952 milibar (mb) bergerak menjauhi wilayah Indonesia.
"Diperkirakan intensitas siklon tropis Darian persisten dalam 24 jam ke depan dan bergerak ke arah barat daya menjauhi wilayah Indonesia," katanya.
Ia mengemukakan wilayah terdampak siklon tropis Darian itu berupa gelombang laut tinggi hingga empat meter.
Dipaparkanya, gelombang tinggi sekitar 1,25-2,5 meter berpotensi terjadi di Selat Malaka bagian utara, perairan timur Kep. Simeulue hingga Kep. Mentawai, dan teluk Lampung bagian selatan.
Gelombang lebih tinggi sekitar 2,5-4 meter berpotensi terjadi di perairan utara Aceh, perairan barat Aceh, perairan barat Kep. Nias hingga Kep. Mentawai, perairan P. Enggano-Bengkulu, perairan barat Lampung, Samudera Hindia barat Sumatera, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Jawa, dan Samudera Hindia selatan Jawa.Di sisi lain, Guswanto juga menyampaikan, bibit siklon tropis 90S juga terpantau di Laut Timor, tepatnya di 10,8 derajat Lintang Selatan dan 127,9 derajat Bujur Timur dengan kecepatan angin maksimum 15 knots dan tekanan udara minimum 1.010 mb bergerak ke arah tenggara-selatan menjauhi wilayah Indonesia.
"Diperkirakan potensi bibit siklon tropis 90S untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan dalam kategori rendah," katanya.
Potensi awan kumulonimbus
"Untuk perjalanan udara dan juga potensi awan kumulonimbus terdeteksi di wilayah udara di Indonesia kaitannya dengan jalur penerbangan, yang berlaku mulai 21-27 Desember Tahun 2022," ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers secara daring di Jakarta, Selasa malam.
Ia mengemukakan, potensi pertumbuhan awan kumulonimbus itu dengan persentase cakupan spasial lebih dari 75 persen atau kategori frequent selama tujuh hari ke depan.
"Kategori frequent artinya ini perlu diwaspadai dapat mengganggu penerbangan," tuturnya.
Ia mengemukakan, pertumbuhan awan kumulonimbus itu berpotensi terjadi di wilayah Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Selatan.
Dalam konferensi pers bertema "Waspada Potensi Cuaca Ekstrem di Beberapa Wilayah Indonesia Menjelang Libur Natal dan Tahun Baru 2023" itu, Dwikorita juga menyampaikan adanya potensi gelombang tinggi di wilayah perairan Indonesia pada periode 23-27 Desember 2022.
Ia memaparkan, untuk kategori tinggi gelombang di kisaran 4-6 meter berpotensi terjadi di Samudra Hindia selatan Banten, Samudra Hindia selatan Jawa Barat, Samudra Hindia selatan Jawa Tengah, Samudra Hindia selatan Jawa Timur, Samudra Hindia selatan Bali, Laut Natuna Utara, Selat Makassar bagian selatan.
Sementara kategori tinggi gelombang di kisaran 2,5-4 meter, yakni di perairan Aceh, Laut Natuna, Selat Karimata, Laut Jawa, Laut Bali, Laut Sumbawa, Laut Flores, Selat Sunda, Perairan selatan Banten, Perairan selatan Jawa, Perairan selatan Bali.
Kondisi serupa juga berpotensi terjadi di Perairan selatan Lombok, Perairan selatan Sumbawa, Perairan P. Sumba, Perairan barat Sulawesi Selatan, Selat Makassar bagian utara, Perairan Halmahera, Laut Arafuru bagian barat, Samudra Hindia selatan NTB , Samudra Hindia selatan NTT.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG: Waspada dampak siklon tropis Darian berupa gelombang tinggi