Cianjur (ANTARA) - Palang Merah Indonesia (PMI) memfokuskan distribusi air bersih dan membangun sanitasi air terutama di wilayah yang kehilangan sumber mata air di wilayah yang terdampak Gempa Cianjur.
Humas Tanggap Darurat Bencana PMI Cianjur, Ikbal Selamet di Cianjur Senin, mengatakan hingga saat ini warga di sejumlah desa di Kecamatan Cugenang, seperti Cibulakan, Benjod, Sarampad, Mangunkerrta dan Nyalindung, tidak lagi memiliki sumber air bersih bawah dan permukaan tanah yang hilang karena retakan akibat gempa 5.6 magnitudo.
"Sehingga sejak gempa hingga saat ini, kami dari PMI memfokuskan pendistribusian air bersih yang sangat dibutuhkan warga setiap harinya mulai dari pengungsian sampai ke perkampungan terdampak, dan fasilitas umum di sejumlah wilayah," katanya.
Setiap harinya 16 unit truk tangki PMI dengan kapasitas 5.000 liter per unit dapat menyuplai kebutuhan air sebanyak 3 kali, sehingga tercatat sampai hari ke-22 setelah bencana gempa, pihaknya telah menyuplai air bersih lebih dari 2 juta liter.
Sedangkan pelayanan kesehatan 24 jam, sejak dua hari setelah gempa hingga enam bulan ke depan akan terpusat di posko terpadu atau camp Joglo di Jalan Pangeran Hidayattulah, sehingga bagi warga penyintas gempa yang membutuhkan pelayan kesehatan dapat datang langsung atau mendapat pelayanan kesehatan mobile.
Sementara terkait hilangnya sumber air bersih dari bawah atau permukaan tanah (sumur) dibenarkan warga di sejumlah desa di Kecamatan Cugenang, Pacet dan Cianjur. Sejak gempa terjadi sumber air warga seperti hilang ditelan bumi, retakan yang menyebabkan hilangnya sumber air terlihat dari retakan di tanah.