Presiden juga menyampaikan bahwa dirinya telah memutuskan menambah besaran bantuan bagi rumah rusak berat, sedang dan ringan.
Tadinya bantuan yang disiapkan untuk rumah rusak berat sebesar Rp50 juta, untuk rusak sedang Rp25 juta, dan untuk rusak ringan Rp10 juta.
Namun setelah menghitung kembali dan menanyakan anggaran kepada Menteri Keuangan, Presiden memutuskan menambah bantuan, bagi rumah rusak berat menjadi Rp60 juta, rumah rusak sedang Rp30 juta, dan rusak ringan Rp15 juta.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat hasil verifikasi sementara rumah rusak akibat gempa 5.6 magnitudo pada Senin (21/11) 2022 sebanyak 53.408 dengan rincian rusak berat sebanyak 12.956, sedang sebanyak 15.196 dan ringan sebanyak 25.256 unit.
Asisten Daerah II Cianjur, Arief Purnawan di Cianjur Rabu, mengatakan untuk pendataan rumah yang rusak akibat gempa masih terus berjalan dilakukan tim khusus dari Pemkab Cianjur dan BNPB, sehingga jumlahnya memasuki hari ke-17 usai gempa terus bertambah.
"Untuk bantuan bagi warga rumahnya sudah didata dan terverifikasi akan mendapatkan bantuan mulai Kamis (8/12/2022) yang akan diserahkan secara simbolis langsung oleh Presiden RI," katanya dalam konfrensi Pers di Kantor Bupati Cianjur.
Pendataan akan terus dilakukan di 16 kecamatan yang terdampak di Cianjur, sehingga warga yang belum terdata dimohon bersabar sampai petugas datang melakukan survei. Sedangkan untuk warga yang saat ini mengisi posko pengungsian terpusat dan mandiri jumlahnya bertambah menjadi 114.683.
Sedangkan pencarian korban yang dilaporkan masih hilang sebanyak delapan orang masih dilakukan dan memasuki hari ke-17 belum berhasil ditemukan meski pencarian menggunakan sejumlah alat berat, sehingga jumlah korban meninggal masih 334 orang.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Presiden: Penentuan tingkat kerusakan rumah di Cianjur oleh PUPR