Telah mendapatkan ilmu membuat konten yang menarik, ia kemudian mulai mempraktikkan ilmunya ketika membuat konten di Instragram, membuat resensi soal berbagai produk, seperti perawatan kulit atau skincare.
Dia memanfaatkan insentif yang didapat untuk membantu kariernya sebagai pembuat konten, membeli barang-barang yang berguna untuk mengambil foto dan video, seperti tripod.
"Saya masih di nano influencer. Saat ini memang belum ada personal branding, tapi ketika ada tawaran saya terima," kata Natalia, ketika ditemui di acara Kartu Prakerja di Bali.
Memiliki pengikut media sosial sekitar 5.000 followers, dia kini fokus meningkatkan kualitas konten dan telah bergabung dalam komunitas serta manajemen influencer untuk menjalin lebih banyak kerja sama dengan berbagai produk.
Meski belum memutuskan fokus ke suatu brand personal sendiri, ibu dua anak itu kini kebanyakan membuat resensi terkait produk kecantikan dan produk terkait ibu anak.
Pemanfaatan ilmu yang didapatnya dari pelatihan Kartu Prakerja dilakukannya secara maksimal. Dia mengaku sebelum mengikuti pelatihan tidak menyadari cara membuat konten menarik serta memanfaatkan alat-alat di media sosial untuk menarik pengguna melihat konten yang diunggah.
"Bedanya jadi lebih banyak followers, lebih banyak ruang lingkup orang-orang dengan satu tujuan yang sama seperti kita," katanya.
Dari penghasilan sebagai pembuat konten dia bisa mendapatkan setidaknya Rp1 juta per bulan, mengingat posisinya masih dalam kategori nano influencer atau pembuat konten yang memiliki followers 1.000 hingga 10.000 orang.