Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengirimkan bantuan ikan beku, obat-obatan hingga beras untuk para korban gempa bumi magnitudo 5,6 di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
"Tadi kami menyerahkan bantuan ada 3 ton ikan sebagai penambah gizi, beras, mi instan, perlengkapan bayi hingga obat-obatan. Kami lakukan semaksimal mungkin untuk membantu saudara-saudara yang menjadi korban gempa di sini," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dalam keterangan pers di Jakarta, Kamis.
Total bantuan yang serahkan KKP nilainya mencapai Rp734,6 juta. Jumlah tersebut masih akan terus bertambah karena sampai saat ini KKP terus melakukan penggalangan bantuan di kalangan internal pegawai.
Selain menyerahkan bantuan, KKP turut mendirikan Posko KKP Peduli di area UPTD Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Wilayah Selatan DKP Pemprov Jabar. Di sini tim KKP melakukan trauma healing kepada anak-anak pengungsi serta menyiapkan layanan pemijatan.
"Kunjungan ini juga tujuannya untuk melihat langsung apa saja yang masih perlu kami bantu. Harapannya kita bisa bersama-sama, bahu membahu mempercepat pemulihan pasca-bencana," kata Trenggono.
Dalam dialognya dengan para korban bencana, Menteri Trenggono turut mengingatkan agar selalu waspada terhadap gempa susulan yang masih terjadi. Bahkan Menteri Trenggono sempat ikut merasakan gempa susulan ketika penyerahan bantuan berlangsung.
"Ini menjadi pengingat bagi kita dan ini sudah terjadi. Tentu banyak pelajaran yang bisa kita ambil, di antaranya untuk bisa lebih peduli terhadap alam. Yang penting sekarang adalah kita bersatu melakukan apapun yang bisa dilakukan untuk membantu para korban. Dan kita mendoakan semoga kondisi segera pulih, saudara-saudara yang terluka diberi kesehatan dan yang korban masih hilang bisa segera ditemukan dan dievakuasi," katanya.
Data BNPB menyebutkan korban meninggal dalam bencana gempa di Cianjur mencapai 271 orang, ribuan warga terluka, dan puluhan orang masih hilang. Getaran gempa juga mengakibatkan permukiman luluh lantak yang memaksa puluhan ribu warga mengungsi di tenda-tenda pengungsian.