Kabupaten Cianjur, Jawa Barat (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo meninjau Kecamatan Cugenang yang terdampak gempa magnitudo 5,6 terparah di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kamis.
"Saya datang ke Kecamatan Cugenang ini, karena ini adalah episentrumnya," ujar Presiden Joko Widodo dilaporkan wartawan ANTARA Fadzar Ilham Pangestu di SDN 2 Sukamaju, Gasol, Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kamis.
Menurut Presiden Jokowi, kawasan tersebut terdampak paling parah, terutama untuk rumah yang roboh paling banyak. Korban meninggal juga banyak dari lokasi tersebut.
"Yang paling penting setelah evakuasi selesai, distribusi bantuan sudah bisa menjangkau ke semua lokasi, baru babak berikutnya adalah rehabilitasi untuk rumah-rumah yang rusak berat, sedang maupun ringan," ujar Jokowi.
Bantuan untuk warga sebesar Rp50 juta bagi yang rumahnya rusak berat, rusak sedang Rp25 juta, dan rusak ringan Rp10 juta.
Dia mengatakan bantuan akan terdiri beberapa skema. Ada yang nanti dibangun oleh Kementerian PUPR maupun TNI, guna mempercepat proses dan tidak terpaku pada satu skema.
Kedatangan presiden disambut bahagia warga yang mengungsi di posko SDN 2 Sukamulya. Presiden memberikan sejumlah bantuan kebutuhan pokok kepada pengungsi.
Presiden Jokowi juga meninjau posko sosial untuk pemulihan trauma, dimana ia dihibur oleh anak-anak yang bernyanyi lagu "Ojo dibandingke" dan memberikan bantuan makanan.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan korban meninggal dunia akibat gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Rabu, naik menjadi 271 orang setelah pada hari sebelum tercatat ada 268 orang.
Laporan BMKG, gempa bumi terjadi pukul 13.21 WIB, Senin, 21 November 2022. Gempa berpusat di 10 km arah barat daya dari Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dengan kedalaman gempa 10 km. Gempa tidak berpotensi tsunami.
Sebelumnya Presiden RI Joko Widodo memastikan perawatan medis yang diterima oleh para penyintas gempa Kabupaten Cianjur, saat mengunjungi RSUD Sayang, Kamis.
Presiden mengatakan dari 741 pasien di rumah sakit tersebut, sekarang hanya tinggal 24 pasien, karena sudah sebagian dipulangkan, sebagian dirujuk ke Bandung dan Jakarta bagi kasus-kasus berat.
Baca juga: Presiden Jokowi bagikan makanan siap saji ke pengungsi gempa Cianjur
"Saya melihat penanganan di sini baik, pasien yang berat dirujuk itu juga baik kemudian yang sudah sembuh juga sudah diperbolehkan pulang," kata Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi kembali menegaskan bahwa yang paling utama dalam tanggap darurat bencana gempa Cianjur yakni penyelamatan, serta evakuasi.
Dia juga meminta jajaran relawan untuk melakukan evakuasi pada 39 korban yang masih tertimbun di Cijedil, Kecamatan Cugenang, sebelum hujan turun.
"Saya perintahkan untuk dimulai sebelum datangnya hujan, semoga nanti semua bisa tertangani. Kemudian kita bisa konsentrasi ke rehabilitasi kembali, karena ini kelihatannya gempanya juga sudah mereda," ujar dia.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan korban meninggal dunia akibat gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Rabu, naik menjadi 271 orang setelah di hari sebelum tercatat ada 268 orang meninggal.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo memastikan evakuasi warga tertimbun hingga distribusi logistik pasca gempa di Kabupaten Cianjur Jawa Barat berjalan dengan baik.
"Saya ingin memastikan proses evakuasi berjalan dengan baik yang pertama karena kita tahu di sini masih ada 39 orang yang belum ditemukan di satu titik saja. Sehingga proses evakuasi menjadi prioritas saat ini," ujar Presiden Jokowi ditemui wartawan ANTARA Dian Hardiana di Cijedil, Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kamis.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Presiden tinjau Kecamatan Cugenang terdampak gempa terparah
Presiden Joko Widodo tinjau Kecamatan Cugenang terdampak gempa terparah
Kamis, 24 November 2022 13:01 WIB