Jalan tersebut, kata Dudung di lokasi kejadian, sempat tertutup longsoran saat gempa terjadi pada Senin (21/11) siang.
"Saya sekarang berada di Desa Cijendil Kampung Gasol Kecamatan Cugenang, jalan ini tertutup kemarin. Jenazah ada 14 dan sudah kita evakuasi," kata Dudung.
Dudung mengatakan telah menelusuri jalur Cipanas-Cianjur tersebut, namun hingga saat ini memang belum dibuka untuk publik lantaran masih terjadi proses evakuasi longsor yang rawan.
"Hanya khusus untuk para petugas, karena secara umumnya mereka dialihkan dulu, karena tanah informasinya masih labil, masih rawan untuk dilewati," kata dia.
Dudung mengatakan sesegera mungkin akan membuka jalur Cipanas-Cianjur tersebut, lantaran menjadi jalur perekonomian.
Dalam kesempatan berbeda, Danrem 061 Surya Kencana Brigjen TNI Rudi Saladin mengatakan korban jiwa akibat longsor di jalur tersebut langsung dibawa ke RSUD Sayang dan sebagian ke RS Cimacan.
Pada proses evakuasi longsor juga ditemukan dua kendaraan tertimbun tanah. Delapan ekskavator dikerahkan untuk mengeruk longsoran tanah sepanjang 200 meter. "Yang pertama mungkin kita antisipasi gempa susulan termasuk juga tanah, bisa kita lihat tanahnya cukup gembur. Maka dari kita tetap siaga tetap waspada," ujar Rudi.
Dia mengatakan personel yang melakukan evakuasi, termasuk alat berat yang digunakan harus siaga, untuk mengantisipasi terjadinya dampak gempa susulan.
"Sampai pagi ini sudah sekitar 1.000 orang prajurit dari satuan-satuan terdekat, seperti Yonif R 300/Brajawijaya, Yonarmed 5/Pancagiri, dan Kodim 0608/Cianjur yang telah dikerahkan dalam penanganan gempa di Cianjur," kata Kadispenad Brigjen TNI Hamim Tohari di Jakarta, Selasa.
TNI AD, kata dia, juga akan menerjunkan prajurit dari satuan-satuan pelayanan untuk membantu penanganan lanjutan pascagempa bumi tersebut seperti kesehatan, bekang untuk mendirikan dapur umum serta zeni.
"Pada hari Selasa ini akan diterjunkan lagi prajurit satuan pelayanan, seperti satuan angkutan, kesehatan, dan zeni," katanya.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa bumi yang melanda wilayah barat daya Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, pada Senin pukul 13.21 WIB berkekuatan magnitudo 5,6. Gempa itu terjadi pada koordinat 6,84 Lintang Selatan dan 107,05 Bujur Timur, sekitar 10 kilometer barat daya Kabupaten Cianjur dengan kedalaman 10 kilometer.
Gempa yang getarannya dirasakan hingga wilayah Jakarta, Bekasi, dan Bogor itu, menurut BMKG, tidak berpotensi tsunami.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengonfirmasikan ada sebanyak 162 korban yang meninggal dunia akibat gempa merusak yang terjadi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin.
Menurut dia, data tersebut diterima berdasarkan call center Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Adapun para korban kini sudah dalam penanganan sejumlah rumah sakit yang ada di Cianjur.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: KSAD: 14 jenazah ditemukan di longsoran gempa jalur Cianjur-Cipanas