"Kita siap berikan sesuai dengan permintaan," jelas dia.
Dengan bantuan ini, dia berharap penanganan medis bisa berjalan dengan maksimal sehingga korban luka akibat gempa bisa pulih dengan cepat.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengonfirmasikan hingga Senin (21/11) malam pukul 21.30 WIB, sebanyak 162 orang meninggal dunia akibat gempa dengan kekuatan 5,6 SR di Kabupaten Cianjur.
Sementara itu Palang Merah Indonesia (PMI) se-Jawa Barat dan DKI Jakarta membantu proses pencarian korban tertimpa bangunan akibat gempa 5,6 magnitudo yang mengguncang Cianjur, hingga saat ini belasan orang dilaporkan masih tertimbun bangunan yang ambruk.
Kepala Markas PMI Cianjur Hasan Fauzi di Cianjur, Selasa, mengatakan total relawan se-Jabar dan DKI Jakarta yang sudah turun ke lokasi bencana di Cianjur sebanyak 321 orang terdiri atas PMI DKI Jakarta dan se-Jabar seperti Cirebon, Garut, Purwakarta, Kabupaten/Kota Bandung, Kabupaten/Kota Sukabumi.
"Selain relawan, kami juga mendapat bantuan tenaga medis dari PMI Kabupaten/Kota Bogor, Bekasi, dan Purwakarta. Tidak hanya relawan sebagian besar juga membawa bantuan dan tenda serta alat bantuan yang diperlukan untuk proses evakuasi pencarian korban yang masih tertimbun," katanya.
Pencarian terhadap korban yang diduga masih tertimbun bangunan rumah di sejumlah desa, di antaranya Desa Garogol, Benjot, Cariu, dan Nagrak sudah dilakukan sejak pagi dengan harapan delapan orang yang dilaporkan tertimbun dapat segera dievakuasi.
Sedangkan hingga Selasa siang, PMI Cianjur mencatat korban meninggal dunia sebanyak 134 orang, korban luka berat 475 orang, dan luka ringan sebanyak 815 orang. Untuk rumah yang rusak berat yang sudah terdata sementara sekitar 156 unit dan rumah rusak ringan sekitar 366 unit.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PMI Jakbar kirim bantuan tenaga medis ke lokasi gempa Cianjur