Jakarta (ANTARA) - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 1 Jakarta memastikan seluruh perjalanan kereta api (KA) di wilayah kerja Daop 1 Jakarta saat ini dalam kondisi aman, lancar, dan terkendali, tidak ada gangguan operasional dampak gempa yang terjadi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
"Menanggapi peristiwa gempa yang terjadi di Kabupaten Cianjur, siang ini, PT KAI Daop 1 Jakarta memastikan seluruh perjalanan KA aman, termasuk perjalanan KA Pangrango pada lintas Bogor - Sukabumi," kata Kepala Humas KAI Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa di Jakarta, Senin.
Eva mengatakan, pascagempa, sejumlah KA sempat diberhentikan sementara dengan rentang waktu paling lama hingga 10 menit untuk pemeriksaan kondisi prasarana, untuk memastikan keamanan dan keselamatan perjalanan kereta api.
Setelah dilakukan pemeriksaan kondisi prasarana perkeretaapian seperti jalur rel, jembatan, persinyalan, listrik aliran dan sejumlah prasarana lainnya terpantau dalam kondisi baik serta tidak mengalami kerusakan yang dapat mengganggu operasional KA.
Ia menegaskan, seluruh petugas PT KAI Daop 1 Jakarta selalu siaga mengantisipasi semua kemungkinan yang berkaitan dengan alam salah satunya gempa.
"Pada titik rawan petugas yang berjaga selalu melakukan pengawasan dan memantau berkala untuk memastikan kondisi prasarana dalam kondisi baik," ujarnya.
Eva menambahkan, koordinasi selalu dilakukan antara petugas penjaga daerah rawan dan semua jajaran operasional termasuk masinis untuk mendapatkan pantauan terbaru dari Pusat Pengendali Kereta Api.
Daop 1 Jakarta juga mengimbau kepada pengguna jasa KA agar selalu mengikuti arahan petugas di lapangan jika sewaktu-waktu terjadi kondisi khusus.
"Untuk informasi terkait perjalanan Kereta Api masyarakat dapat dapat menghubungi Contact Center KAI melalui telepon di 121, WhatsApp 08111-2111-121, email cs@kai.id, atau media sosial KAI121," katanya.
Dua warga tewas
Sementara itu Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan dua warga Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat meninggal dunia pascagempa M5,6 mengguncang wilayah tersebut, Senin.
"Dua warga meninggal dunia dan sejumlah rumah rusak pascakejadian tersebut," ujar Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta.
Abdul mengatakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur melaporkan, selain adanya korban meninggal dunia, empat warganya mengalami luka-luka.
Tim Reaksi Cepat BPBD setempat masih melakukan pendataan di wilayah. Data sementara per pukul 14.11 WIB, rumah rusak berat sebanyak tujuh unit.
Di samping bangunan rumah, Pusdalops mendapatkan laporan pondok pesantren rusak berat satu unit dan RSUD Cianjur rusak sedang satu unit. Kerusakan fasilitas publik yang masih diidentifikasi tingkat kerusakan, antara lain gedung pemerintah dua unit, fasilitas Pendidikan tiga, tempat ibadah satu.
"Warga di Cianjur merasakan guncangan cukup kuat selama 10 – 15 detik. Selain wilayah Cianjur, BPBD Kabupaten Bogor melaporkan dua rumah warga rusak, guncangan gempa di wilayah ini dirasakan sedang 5 – 7 detik," ujar Abdul.
Gempa bumi dengan magnitudo (M)5,6 berpusat di darat 10 km barat daya Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat. Fenomena ini terjadi pada Senin (21/11), pukul 13.21 WIB.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan kekuatan gempa yang diukur dengan skala MMI atau modified Mercalli intensity, wilayah Cianjur V-VI MMI, Garut dan Sukabumi IV – V MMI, Cimahi, Lembang, Kota Bandung Cikalong Wetan, Rangkasbitung, Bogor dan Bayah III MMI, Rancaekek, Tangerang Selatan, DKI Jakarta dan Depok II – III MMI.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: KAI Daop 1 Jakarta pastikan perjalanan kereta api aman pascagempa
KAI pastikan perjalanan kereta api aman pascagempa Cianjur
Senin, 21 November 2022 16:01 WIB