Jakarta (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 menyatakan keterisian rumah sakit (BOR) secara nasional per tanggal 9 November 2022 mengalami tren kenaikan yang cukup signifikan menjadi 10,31 persen.
“Namun angka tersebut masih dapat ditekan untuk tetap di angka 10,31 persen per 9 November 2022,” kata Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito dalam Konferensi Pers Perkembangan Penanganan COVID-19 per 10 November 2022 yang diikuti secara daring di Jakarta, Kamis.
Wiku menyebutkan terdapat lima provinsi dengan persentase BOR tertinggi yakni Sumatera Selatan 22,83 persen, DI Yogyakarta 20,45 persen, Sulawesi Barat 18,95 persen, Kalimantan Timur 16,98 persen dan Jawa Timur 15,19 persen.
Guna mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus positif COVID-19, pemerintah sudah menyiapkan sebanyak 57.832 tempat tidur bagi para pasien di seluruh Indonesia.
Lebih lanjut ia menyatakan bahwa baik kasus positif, kasus aktif maupun kasus kematian telah mengalami kenaikan sebanyak dua kali lipat dalam kurun waktu enam minggu terakhir. Dengan 30 ribu kasus tambahan hanya dalam sepekan terakhir.
Dengan DKI Jakarta sebagai penyumbang kasus positif COVID-19 terbanyak yakni 11.422 kasus positif mingguan dan Jawa Tengah sebagai penyumbang angka kematian tertinggi yakni 63 kematian mingguan.
“Hal ini meningkatkan jumlah kasus aktif pula menjadi 37 ribu kasus, di mana sebelumnya berkisar antara 17-24 ribu kasus aktif. Perlu perhatian, jumlah kematian pada seminggu terakhir yaitu sebanyak 232 kematian dibandingkan minggu-minggu sebelumnya yang berkisar antara 70 sampai 160 kematian,” ujar Wiku.
Wiku turut melaporkan positivity rate mingguan per 6 November 2022 terus mengalami peningkatan tajam dalam enam minggu terakhir. Tercatat positivity rate menyentuh 16,18 persen atau lebih tinggi dibandingkan dengan enam minggu sebelumnya yang sebesar 5,92 persen.