Tasikmalaya (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat menyampaikan siswa SDN 2 Parungponteng tetap belajar dengan memanfaatkan ruangan lain yang dinilai aman dari ancaman bencana tanah longsor di daerah itu.
"Untuk proses belajar tetap dilaksanakan, hanya saja bergantian di ruang kelas lain yang dinilai lebih aman dari bencana longsor," kata Plt Kepala Bidang Sekolah Dasar pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya Sera Sani Verana di Tasikmalaya, Kamis.
Ia menuturkan bencana tanah longsor yang menggerus badan jalan di Desa Girikencana, Kecamatan Parungponteng itu mengancam bangunan SDN 2 Parungponteng yang ada di sekitarnya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, kata dia, merekomendasikan bangunan sekolah tersebut tidak digunakan kegiatan belajar mengajar karena khawatir terjadi longsor susulan.
"Sudah ada imbauan dari BPBD bahwa sekolah itu tidak bisa digunakan belajar karena berpotensi ada longsor susulan," katanya.
Adanya larangan dari BPBD itu, kata Sera, Disdik Kabupaten Tasikmalaya memutuskan untuk menggunakan beberapa ruang kelas yang jauh dari titik longsor dan sebagian kegiatan belajar mengajar memanfaatkan sekolah PAUD yang tidak jauh dari lokasi SDN 2 Parungponteng.
Sementara kegiatan belajarnya, kata dia, dilakukan secara bergantian dan tetap waspada terhadap ancaman longsor susulan, terutama saat hujan kegiatan sekolah diberlakukan dengan pembelajaran jarak jauh.