Bandung (ANTARA) -
Empat mahasiswa dari Program Studi Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung (ITB) yang tergabung dalam Tim Kuy (a+i), berhasil menciptakan lapisan aspal melalui pengolahan limbah plastik dan limbah organik, dan pemanfaatan limbah ini menjadi pionir pemanfaatan sumber daya terbarukan dan ramah lingkungan di Indonesia.
"Inovasi kami ini memanfaatkan limbah plastik dan limbah serbuk sabut kelapa untuk pengerasan jalan," kata salah seorang anggota Tim Kuy (a+i) Romi Putra Radiansyah, di Bandung, Selasa.
Tim Kuy (a+i) terdiri dari Octaviani Nur Rahmawati, Dewangga Syahputra, Ilyas Bianto, dan Romi Putra Radiansyah.
Romi menuturkan tingginya angka kecelakaan lalu lintas, mahalnya biaya perawatan jalan, dan adanya potensi pemanfaatan limbah, membuat timnya merumuskan inovasi lapisan aus pada perpetual pavement dengan menggunakan split mastic asphalt.
Jenis pengerasan ini memiliki bahan aditif berupa limbah plastik jenis high-density polyethylene (HDPE) dan limbah serbuk sabut kelapa sawit.
Tim mahasiswa ini memodifikasi sifat bitumen agar memiliki umur layan panjang sehingga mereduksi kebutuhan rekonstruksi, minim proses perawatan, biaya dapat dihemat seiring dengan berkurangnya emisi gas karbon.
"Kedua, pengurangan limbah berkaitan dengan dampak sosial," kata Romi.