Ridwan Kamil usul SKK Migas libatkan pemda maksimalkan potensi migas daerah
Kamis, 20 Oktober 2022 19:02 WIB
Ariaji mengatakan bahwa produksi minyak terus mengalami penurunan seiring dengan menipisnya cadangan minyak nasional dan hal yang sama juga terjadi di sektor gas.
Untuk menghadapi situasi ini, ia bersama jajarannya di Kementrian ESDM terus berkoordinasi dan berdiskusi dengan para stakeholder IAFMI agar pasokan minyak dan gas tetap aman dan mampu memenuhi kebutuhan nasional.
Tantangan lainnya di sektor migas Indonesia adalah berkaitan dengan fasilitas produksi migas yang sudah di luar masa produktif (lebih dari 20 tahun).
Oleh karenanya, diperlukan investasi massif dalam rangka memperbaiki alat produksi migas, di samping melakukan tindakan perawatan dan pencegahan agar alat produksi yang mendekati masa habis usia produktif tetap terjaga performanya sambil menunggu proses pembaruan fasilitas.
Perwakilan SKK Migas Dwi Soetjipto menambahkan bangsa Indonesia perlu bersiap siaga menghadapi tiga hal yang menjadi situasi global, yakni ancaman resesi, transisi energi dari fosil menjadi energi terbarukan, dan energy security kaitannya dengan prospek Liquid Natural Gas (LNG).
Menurut Dwi, tantangan terbesar industri migas saat ini, khususnya di Indonesia, adalah profil fasilitas produksi migas yang 69 persen diantaranya sudah berusia di luar masa pakainya (lebih dari 30 tahun).
Di sisi lain, aktivitas utama migas di tahun 2022 ini menunjukkan ada peningkatan baik dari segi eksplorasi maupun eksploitasi.
Itu artinya, diperlukan berbagai langkah agar produksi migas tetap berjalan lancar tanpa adanya hambatan berarti. Permasalahan utama yang menjadi penghambat produksi migas juga perlu segera diatasi, yaitu masalah pipeline (instalasi pipa) dan sistem kelistrikan.