Bandung (ANTARA) - Universitas Pendidikan Indonesia menggelar pidato kehormatan Guru Besar di Gedung BPU Achmad Sanusi UPI, Bandung, Rabu (19/10). Dalam acara tersebut 3 orang Guru Besar UPI yang akan purna bakti menyampaikan legacy profesionalnya di hadapan kolega dan mahasiswa yang pernah dididiknya selama mengemban tugasnya.
Menurut Ketua Dewan Guru Besar UPI Prof. Dr. H. Karim Suryadi M.Si, ketiga guru besar yang mendapat kehormatan tersebut yakni Prof. Dr. Nenden Sri Lengkanawati M.Pd yang merupakan Guru Besar pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Satra (FPBS) Universitas Pendidikan Indonesia, Prof. Dr. Cece Rakhmat M.Pd yang merupakan guru besar pada Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Pendidikan Indonesia, serta Prof. Dr. Syamsu Yusuf LN M.Pd yang merupakan guru besar pada Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Pendidikan Indonesia.
"Bahwa hari ini, kita semuanya mendengarkan legacy profesional dari para guru besar yang telah mereka tanamkan kepada kehidupan yang mereka sentuh dengan para koleganya, peserta didik atau mahasiswa dan kepada siapa saja yang pernah berinteraksi dalam sepanjang jalan kehidupan. Pidato kehormatan guru besar ini merupakan komitmen para guru besar yang tak pernah kunjung padang pada panggilan profesi dan almamaternya", ujar Karim Suryadi.
Menurut Rektor UPI Prof. Dr. M. Solehuddin M.Pd. MA, acara ini sebagai bentuk apresiasi atas keberhasilannya dalam mengabdi kepada dunia profesi yang kita tekuni bersama; sebuah accomplishment yang membanggakan baik bagi keluarga maupun bagi UPI itu sendiri.
"Dulu mungkin gak biasa dilakukan tapi sekarang kita coba memberikan bentuk apresiasi sudah menjalankan tugasnya selama puluhan tahun, kita berharap walau sudah purba bakti beliau tetap berkarya tetap berkontribusi memberikan keteladanan kepada generasi berikutnya", ungkap M. Solehuddin.
Sementara dari pidato para guru besar itu menjelaskan berbagai hal sesuai bidang keilmuannya.
Prof. Dr. Nenden Sri Lengkanawati M.Pd menjelaskan bahwa kebijakan merdeka belajar dan kampus merdeka sangat sejalan dengan prinsip penguatan strategi belajar (learning strategies) dan penguatan kemandirian pembelajar (learner autonomy) itu sendiri.