Pemkot Tasikmalaya harus perbanyak pedestrian, kata Gubernur Jabar
Senin, 17 Oktober 2022 20:30 WIB
"Beda kota dengan kabupaten. Kalau kota yang diperhatikan oleh warga itu mayoritas fisik, biasanya di lima urusan," kata Kang Emil.
Lima urusan tersebut adalah persampahan, kesemrawutan PKL, banjir, kemacetan, dan ruang publik.
"Biasanya Wali Kota yang berhasil memperlihatkan lima kemajuan fisik itu pasti akan baik. Jadi kalau ada anggaran untuk kelima hal itu memang sudah seharusnya," tutur Kang Emil.
Gubernur juga mendorong Pemerintah Kota Tasikmalaya memaksimalkan konsep ekonomi tamu, yaitu menarik investasi skala besar dan wisatawan.
Baca juga: Kota Tasikmalaya siapkan anggaran perbaiki jembatan terkikis longsor
Baca juga: Kota Tasikmalaya siapkan anggaran perbaiki jembatan terkikis longsor
"Saya titip kalau Tasikmalaya ekonominya mau bangkit mengatasi kemiskinan yang cukup tinggi, pakailah konsep ekonomi tamu, yakni tamu yang membawa investasi dan berbelanja," kata dia.
Ridwan Kamil mengatakan dengan mengandalkan ekonomi tamu, resesi ekonomi yang diprediksi terjadi tahun depan bisa diminimalkan.
"Saya mengingatkan 27 daerah di Jabar, bahwa tahun depan akan ada resesi, sehingga ekonomi tamu jadi andalan," ujarnya.
Sementara itu, Wali Kota Tasikmalaya Muhammad Yusuf dalam rapat paripurna menyampaikan sejumlah keberhasilan yang tertuang dalam indikator makro tahun 2021.
Yusuf menyebut, di antaranya Indeks Pembangunan Manusia menyentuh angka 73,31 poin, di mana indeks pendidikannya sebesar 69,12 poin, rata-rata lama sekolah 9,52 tahun, dan angka harapan lama sekolah 13,46 tahun.
"Inflasi 2021 tercatat 1,17 persen atau lebih terkendali dibandingkan tahun sebelumnya 1,61 persen," katanya.
Kepemimpinan Wali Kota Muhammad Yusuf yang akan berakhir pada 14 November 2022 itupun berhasil mempertahankan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) selama enam kali berturut-turut.
"Kepemimpinan saya sebentar lagi akan berakhir, mohon maaf bila ada pembangunan yang belum tercapai," ujar Yusuf.