Pada frekuensi di bawah satuan Megahertz (MHz), gelombang ultrasonik disebut sebagai power ultrasound yang dapat berperan dalam proses homogenisasi atau pemecahan sel.
Sedangkan untuk satuan Megahertz ke atas, gelombang ultrasonik dapat digunakan sebagai alat bantu diagnostik sehingga disebut diagnostic ultrasound.
Langkah pertama dalam memulai penelitian ini adalah membuat prototipe alat ultrasonikasi spesifik yang dapat bekerja pada setiap rentang gelombang ultrasonik.
Modifikasi pada alat yang digunakan berfungsi untuk mengetahui efek samping dari tiap rentang frekuensi terhadap struktur sel bakteri.
Identifikasi kerusakan sel bakteri dilakukan secara eksperimental maupun pemodelan.
Hasil eksperimen menggunakan prototipe alat ultrasonikasi menunjukkan bahwa sel bakteri akan rusak dan mati setelah proses ultrasonikasi.
Secara pemodelan, ada dua skema yang menjelaskan proses kerusakan struktur sel bakteri. Model pertama menjelaskan sel bakteri pecah secara spontan disebut bursting mode. Model kedua menjelaskan kerusakan sel bakteri yang diawali dengan terbentuknya lubang atau pori yang disebut perforation mode.