"Ketika seorang produser mengusulkan sesuatu yang gila kepada Anda, seperti, mari kita coba syuting film di luar angkasa, dan NASA dan SpaceX menandatangani, dan Tom Cruise menandatangani… Anda hanya sedikit lebih reseptif," kata Liman kepada Thrillist tahun lalu tentang proyek tersebut.
Sebelumnya dilaporkan Tom Cruise menghadiri festival film Cannes pada Rabu, untuk pertama kalinya dalam 30 tahun untuk peluncuran film "Top Gun: Maverick", meski banyak perubahan di industri film sejak kunjungan terakhirnya, kecuali pengaruhnya di box office masih terasa.
Kondisi yang dialami Tom Cruise bukan hal lazim di Hollywood saat waralaba pahlawan super kini lebih penting secara finansial untuk studio film dibandingkan aktor dan aktris secara individual.
Tom Cruise terakhir kali datang ke Cannes untuk film "Far and Away" bersama istrinya saat itu, Nicole Kidman. Saat itu dia hanya satu dari banyak bintang di dalam sistem Hollywood.
Pada tahun 1992, nama Tom Cruise sejajar dengan Kevin Costner, Mel Gibson hingga Bruce Willis, nama-nama yang memudar seiring berjalannya waktu.
"Cruise bukan orang biasa karena bisa tetap dianggap penting secara komersial meski studio-studio sekarang didominasi film waralaba pahlawan super," kata profesor industri media King's College London, Paul McDonald, dikutip dari AFP.
"Dan itu luar biasa mengingat dia akan berusia 60 tahun ini."
Berdasarkan analisis laman The Numbers, 39 film di mana Cruise menjadi pemeran utama menghasilkan 8,5 miliar dolar AS secara global.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Tom Cruise akan syuting film di luar angkasa