Ia mengatakan Indonesia memiliki 128 cekungan migas, yang sudah berproduksi sebanyak 20 cekungan dan sisanya menjadi tantangan bagaimana dapat diproduksi sehingga dapat menjadi penopang ketahanan energi nasional.
Menurut dia, potensi migas nasional lebih didominasi oleh gas, sehingga menjadi tantangan bersama bagaimana agar gas dapat dimanfaatkan dengan baik, menggantikan peran minyak.
Sehingga produksi gas di Indonesia yang surplus dapat mengkompensasi kekurangan minyak yang saat ini sebagian masih impor.
Baca juga: SKK Migas dan Polda Jabar teken MoU kerja sama amankan aset hulu migas
"Industri migas saat ini bersaing dengan energi terbarukan, beberapa negara di Eropa sudah menghentikan pembiayaan energi fosil," kata dia.
Seiring dengan komitmen Indonesia menuju nett zero emission sampai 2060, maka gas menjadi salah satu alternatif dalam mengisi energi transisi, sampai sumber energi bersih siap memenuhi kebutuhan energi nasional.
Terkait upaya peningkatan produksi migas nasional, Taslim menyampaikan bawah SKK Migas terus berupaya memaksimalkan aset yang sudah ada menjadi produksi, mempercepat Enhanced Oil Recovery (EOR), mengakselerasi temuan yang ada menjadi produksi dan melakukan eksplorasi yang masif.
Untuk mewujudkannya maka membutuhkan dukungan dari Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dan pemerintah daerah penghasil migas.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: SKK Migas ajak daerah tingkatkan iklim investasi hulu migas