Meski biaya operasional budi daya lobster secara modern sangat mahal, kini sedang diupayakan menjalin kerja sama dengan pihak ketiga atau pengusaha agarbudi daya dapat dilakukan di pesisir selatan Cianjur, seperti halnya pengembangan udang galah dan vaname yang banyak melibatkan nelayan.
Keberhasilan budi daya udang vaname di pesisir selatan Cianjur, khususnya di Kecamatan Cidaun, menjadi contoh nyata bagi nelayan untuk membudidayakan lobster. Dengan adanya klaster tambak udang vaname bantuan dari KKP membawa dampak ekonomi yang cukup signifikan bagi anggota kelompok dan masyarakat sekitar.
Banyak masyarakat sekitar yang dilibatkan sebagai pekerja untuk membantu operasional tambak, seperti memberi pakan hingga melakukan sortir udang saat musim panen. Tidak akan berbeda jauh ketika nelayan sepakat untuk membudidayakan lobster, bukan menjual benih..
Benih bening lobster
Perairan selatan Cianjur, merupakan penghasil benih bening lobster terbaik di Indonesia yang banyak diburu nelayan dari berbagai daerah, utamanya dari di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Ribuan nelayan setiap hari mencari bibit lobster berbagai jenis mulai dari benih mutiara, batik hingga benih bening.
Per ekor benih bening lobster sebesar pentul korek api dihargai Rp 40.000, sedangkan jenis lainnya dihargai Rp 10.000 sampai Rp 20.000 per ekor. Dengan harga yang tinggi maka perburuan benih bening lobster dinilai lebih menjanjikan untuk meraup keuntungan.
Hanya berbekal jaring dan lampu penerangan yang direndamkan ke dasar laut, mereka bisa mendapat puluhan hingga ratusan benih bening lobster. Benih ini diperbolehkan untuk kebutuhan budi daya lokal, namun dilarang diperjualbelikan untuk ekspor.
Spektrum - Nelayan merangkai mimpi kaya dari budidaya lobster
Oleh Ahmad Fikri Kamis, 29 September 2022 21:17 WIB