Bandung (ANTARA) - Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung menyebut adanya program pasar murah di berbagai kecamatan menjadi salah satu solusi untuk menekan kenaikan harga kebutuhan pokok masyarakat.
Kepala Disdagin Kota Bandung Elly Wasliah mengatakan sejauh ini hampir seluruh kebutuhan pokok mengalami penurunan atau berada pada harga yang stabil meski adanya potensi kenaikan harga akibat inflasi karena harga bahan bakar minyak naik.
Baca juga: Disdagin Kota Bandung gelar pasar murah di 30 kecamatan
“Kami akan selesaikan dulu pasar murah di 30 titik, setelah itu baru kita evaluasi,” kata Elly di Bandung, Jawa Barat, Selasa.
Menurutnya seluruh komoditas yang dijual di pasar murah sangat diminati oleh masyarakat seperti telur ayam, beras, minyak goreng, bawang merah, bawang putih, gas elpiji tiga kilogram, dan yang lainnya.
Pasalnya, kata dia, selisih harga beragam komoditas itu membuat harga lebih terjangkau. Contohnya, kata dia, telur ayam harganya berkisar Rp28 ribu per kilogram, sedangkan di pasar murah itu harganya hanya Rp24 ribu per kilogram.