“Selain air kotor, terdapat lahan kosong dan jumlah sayuran di wilayah tersebut sangat sedikit, oleh karena itu kami ingin meningkatkan sanitasi dan agroekonomi warga,” ujarnya.
Kegiatan ini diikuti oleh 80 peserta yang berasal dari empat kelas berbeda pada tingkat VII dan VIII.
Selama kegiatan berlangsung, siswa dan guru sangat antusias dengan adanya edukasi alat penjernih air dan hidroponik tersebut, serta civitas sekolah sangat mendukung penuh kegiatan itu.
Baca juga: Forum orang tua apresiasi langkah rektorat terkait konflik SBM ITB
Baca juga: Forum orang tua apresiasi langkah rektorat terkait konflik SBM ITB
Pada kegiatan ini siswa mendengarkan pemaparan materi oleh tim mahasiswa ITB.
Setelah pemaparan diikuti kuis kecil dan tes akhir dan acara berlanjut ke pembuatan alat penjernih air misalnya menyusun karbon, pasir.
Selain penjernih air, mereka juga melakukan pembibitan hidroponik dan para siswa yang hadir melihat demo alat penjernih air dan hidroponik.
Dari serangkaian kegiatan ini, ada beberapa hasil yang diharapkan seperti siswa mengetahui alat penjernih air, cara menjernihkan air, cara membuat alat penjernih air dan perawatan alat penjernih air.
"Siswa diharapkan mengetahui hidroponik, baik cara merangkai pipa maupun pembibitan,” ujar Fandy.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Mahasiswa ITB beri pelatihan hidroponik kepada siswa di Bandung