Bandung (ANTARA) - Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat (Jabar) menggencarkan gerakan pengambilan ijazah SMA/SMK seperti dilakukan SMKN 5 Kota Bandung, dengan menggelar Gebyar Pengambilan Ijazah, sebagai upaya memenuhi hak siswa mendapatkan ijazah.
"Gerakan pengambilan ijazah ini akan dilakukan secara masif di tingkat SMK yang berada di Jawa Barat. Terlebih untuk mengambil ijazah sendiri, tidak ada beban yang harus ditanggung oleh orang tua atau para alumni lantaran pemerintah sudah menanggung biaya pendidikan," kata Kepala Bidang Pengembangan SMK Dinas Pendidikan Jawa Barat Edi Purwanto di sela-sela acara Gebyar Pengambilan Ijazah di SMKN 5 Kota Bandung, Rabu.
Ia mengatakan khusus lulusan SMK ada kecenderungan dunia kerja lebih melihat sertifikat kompetensi anak SMK untuk kerja di industri.
Baca juga: Kantor Disdik Jabar minta orang tua lapor jika sumbangan dipatok sekolah atau ijazah ditahan
Kendati demikian, pihaknya menilai ijazah diperlukan, terutama untuk para alumnus yang hendak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
"Jadi para alumni rata-rata langsung bekerja. Terus keasyikan bekerja, akibatnya ijazah masih berada di sekolah. Seolah-olah ditahan sama pihak sekolah. Padahal tidak sama sekali," katanya.
Selama ini, pengambilan ijazah baik SMA, SMK, maupun SLB negeri tidak dipungut biaya.
Namun sering kali para alumnus yang telah bekerja menunda mengambilnya di sekolah asal lantaran ijazah kelulusan justru tidak begitu diperhitungkan dalam industri.
Disdik Jabar gencarkan gerakan pengambilan ijazah untuk SMA/SMK
Rabu, 21 September 2022 17:00 WIB