Syahril mengatakan meski hingga saat ini belum diketahui penyebab pasti dari hepatitis akut, tetapi bisa dicegah dengan deteksi awal gejala yang timbul.
"Karena itu, jangan sampai menyadari hingga anak mengalami gejala lebih berat, seperti mata sudah menguning dan kesadaran menurun agar penanganan kasus hepatitis akut ini bisa dilakukan lebih cepat," katanya.
Kementerian Kesehatan telah menunjuk laboratorium nasional di Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) untuk menerima seluruh rujukan sampel untuk pasien-pasien yang diduga hepatitis.
“Di laboratorium nasional ini telah dipersiapkan ketersediaan reagen atau KIT-nya untuk deteksi hepatitis, baik reagen metagenomik atau pemeriksaan genom sekuensing maupun reagen PCR, baik panel respiratori maupun gastrointestinal,” ujarnya.
Secara global, kasus hepatitis akut misterius telah dilaporkan ke WHO oleh 35 negara per 8 Juli 2022 dengan total kasus mencapai 1.010 probable.
Sebanyak 46 atau setara 5 persen kasus membutuhkan transplantasi hati dan 22 atau 2 persen dinyatakan meninggal dunia. Sebagian besar kasus atau 48 persen berasal dari regional Eropa mencapai 484 kasus dan regional Amerika 435 kasus.
Sementara itu Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Jawa Barat Atalia Praratya Ridwan Kamil mengatakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) menggencarkan lima langkah untuk mencegah penularan hepatitis, khususnya kepada anak dengan Pelita Hati."Ini adalah upaya pencegahan hepatitis. Istilahnya Pelita Hati. Yang pertama, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Ini harus terus digencarkan dalam memutus mata rantai penularan penyakit hepatitis, khususnya pada anak," kata Atalia Kamil saat menghadiri sekaligus memberikan sambutan dalam Seminar Hari Hepatitis Sedunia ke-13 di Kota Bandung, Selasa.
Acara yang digelar Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI tersebut bertajuk Mendekatkan Akses Pengobatan Hepatitis Karena Hepatitis Tidak Dapat Menunggu.
Menurut Atalia, langkah kedua dari Pelita Hati ialah imunisasi, ketiga temukan, kemudian keempat ditangani, dan kelima hilangkan hepatitisnya.
Baca juga: Kemenkes catat dugaan hepatitis akut misterius di Indonesia 70 kasus
Baca juga: Ini penjelasan dokter UI terkait fase-fase penyakit hepatitis akut berat
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemenkes deteksi 91 kasus hepatitis akut misterius