"Presiden memberi apresiasi tinggi dan beliau menyampaikan keyakinan bahwa Muhammadiyah merupakan kekuatan yang memang menjadi soko (penopang) kemajuan bangsa," katanya.
Dalam pertemuan tersebut, PP Muhammadiyah menyampaikan undangan kepada Presiden Jokowi untuk menghadiri langsung dan membuka secara resmi Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah Ke-48 di Surakarta, Jawa Tengah, pada 18-20 November 2022.
Menurut Haedar, Presiden telah berkenan memenuhi undangan tersebut dan akan membuka kedua muktamar di Stadion Manahan Solo pada 19 November 2022.
Haedar menuturkan pelaksanaan Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah Ke-48 harus tertunda dua tahun lamanya karena pandemi COVID-19.
Kendati demikian,katanya, selama pandemi COVID-19, Muhammadiyah terus menjadi mitra pemerintah dalam penanggulangan pandemi.
"Selama 2,5 tahun kami bekerja keras lewat seluruh institusi kami untuk berperan menjadi mitra pemerintah menghadapi dan menanggulangi pandemi ini,"
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi didampingi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy serta Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
Sementara itu Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mu’ti mendorong konsep pendidikan agama Islam (PAI) pluralistis di Tanah Air untuk menjaga kemajemukan bangsa Indonesia.
Peran Muhammadiyah dalam pemulihan pascapandemi diapresiasi Presiden Joko Widodo
Jumat, 16 September 2022 14:57 WIB
![Peran Muhammadiyah dalam pemulihan pascapandemi diapresiasi Presiden Joko Widodo](https://cdn.antaranews.com/cache/800x533/2022/09/16/20220916-muhammadiyah-istana-01.jpeg)
Jajaran petinggi Muhammadiyah dan Aisyiah, termasuk Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir (tengah depan), berjalan keluar dari Istana Merdeka, Jakarta, seusai diterima dan melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo pada Jumat (16/9/2022). (ANTARA/Desca Lidya Natalia)