Garut (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Jawa Barat mengajak semua elemen masyarakat dalam mengantisipasi penyebaran wabah demam berdarah dengue (DBD) dengan meningkatkan program pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di setiap lingkungan masyarakat agar nyamuk DBD tidak berkembang biak.
"Prioritaskan PSN dulu pemberantasan sarang nyamuk, tadi dengan cara menghilangkan tempat berkembang biaknya vektor pada air-air tergenang, kemudian yang jelas adalah PHBS (pola hidup bersih dan sehat)," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kabupaten Garut Asep Surachman di Garut, Selasa.
Ia menuturkan wabah DBD merupakan salah satu penyakit yang disebabkan dari gigitan nyamuk aedes aegypti yang banyak berkembang biak di genangan-genangan air di sekitar lingkungan masyarakat, salah satu pencegahannya dengan kegiatan PSN.
Baca juga: Pemkab Garut sebut program BLT jaga daya beli masyarakat
Kasus DBD di Garut, kata dia, selama ini sudah tersebar di 42 kecamatan dengan angka kasus selama 2022 tercatat sebanyak 446 kasus dengan 6 orang di antaranya meninggal dunia.
Angka tersebut, kata Asep, berdasarkan data terjadi penurunan dibandingkan dengan kasus DBD tahun sebelumnya yakni sebanyak 1.014 orang dengan angka kematian 10 orang.
"2021 sebanyak 1.014 orang yang terkena DBD, di mana 10 di antaranya meninggal dunia," katanya.Ia menyampaikan wabah DBD seringkali terjadi kenaikan pada saat musim hujan karena banyak genangan air pada tempat-tempat tertentu yang dapat menjadi sarang nyamuk aedes aegypti.
Selain memberantas sarang nyamuk, kata dia, jajarannya juga melakukan pengasapan atau "fogging" apabila di suatu tempat ditemukan banyak kasus DBD.
"Ini (pengasapan) hanya bersifat sementara besok lusa pun bisa terjadi lagi atau kembali lagi nyamuknya, nah yang terpenting memang yang paling utama dan prioritas adalah bagaimana PSN yang lebih diprioritaskan," katanya.
Baca juga: Bantuan subsidi angkutan umum disiapkan Pemkab Garut
Tokoh masyarakat juga Ketua RW 9 Desa Sirnajaya, Kecamatan Tarogong Kaler, Garut, Ketua RW 9, Yusep Tresna mengatakan pihaknya berupaya terus meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan agar terhindar dari wabah penyakit, salah satunya DBD.
Kegiatan yang rutin dilaksanakan warga, kata dia, yaitu melakukan pengasapan untuk memberantas nyamuk aedes aegypti yang menjadi penyebab penyakit DBD, terlebih saat ini dilaporkan ada empat warga terjangkit DBD.
"Mari kita wujudkan lingkungan yang bersih, indah, sehat, aman, serta tertib dan sejahtera," kata Yusep.