Gambar tangkapan layar juga menampilkan rincian jumlah data yang bocor, termasuk besaran kapasitas data hingga harga data yang dipatok 50 ribu dolar AS.
Data IndiHome
Sementara itu PT Telkom Indonesia menyatakan tidak menemukan kebocoran data pengguna layanan IndiHome, setelah perusahaan telekomunikasi milik negara itu melakukan investigasi secara internal terkait dugaan kebocoran data pelanggan dan histori browsing.
"Berdasarkan investigasi dari kemarin sore hingga tadi pagi, kami juga lakukan kroscek dengan pihak terkait di internal, bahwa tidak ada record ID IndiHome yang valid (di temuan data bocor tersebut)," ujar SVP Corporate Communication and Investor Relation Telkom Ahmad Reza dalam jumpa pers di Jakarta, Senin.
Reza menjelaskan, Telkom tidak menggunakan e-mail dengan format @telkom.net, baik itu untuk kepentingan perusahaan maupun sebagai fitur atau layanan kepada pelanggan.
"Fungsinya bukan sebagai e-mail. Format .net ini sebagai format realm/domain atau user ID IndiHome," katanya.
Ia menegaskan pula bahwa tidak ada sistem di Telkom yang menyimpan histori browsing dan data pribadi secara berdampingan (breached).