Untuk Bali dan Nusa Tenggara, semua kota mengalami deflasi dengan yang terdalam terjadi di Singaraja sebesar 1,48% persen.
Untuk di Pulau Kalimantan, deflasi terdalam terjadi di Sintang sebesar 0,96 persen sedangkan inflasi tertinggi terjadi di Palangkaraya sebesar 0,28 persen.
Untuk Pulau Sulawesi, deflasi terdalam terjadi di Baubau sebesar 0,71 persen dan inflasi tertinggi terjadi di Luwuk sebesar 0,54 persen.
Terakhir yaitu Maluku dan Papua, deflasi terdalam terjadi di Tual sebesar 0,91 persen sedangkan inflasi tertinggi terjadi di Ambon sebesar 0,82 persen.
Margo melanjutkan, jika dilihat berdasarkan komponen maka deflasi pada Agustus 2022 sebesar 0,21 persen (mtm) ini disebabkan karena deflasi pada komponen harga bergejolak sedangkan komponen inti dan harga diatur pemerintah masih mengalami inflasi.
“Pada komponen harga bergejolak ini memberi andil deflasi pada Agustus sebesar 0,51 persen dan kalau dilihat penyebab utamanya berasal dari komoditas bawang merah, cabai merah dan cabai rawit,” jelasnya.
Meski demikian, ia mengatakan pada komponen harga bergejolak masih terdapat komoditas yang mengalami inflasi yaitu utamanya adalah beras dan telur ayam ras.
Deflasi 0,21 persen pada Agustus 2022, sebut BPS
Kamis, 1 September 2022 13:09 WIB