Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin sore ditutup melemah di tengah penguatan mayoritas bursa saham kawasan Asia.
IHSG ditutup melemah 61,82 poin atau 0,84 persen ke posisi 7.255,41. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 11,78 poin atau 1,28 persen ke posisi 907,71.
“Bursa regional Asia menguat yang tampaknya di topang sikap pelaku pasar yang merespon pemulihan ekonomi China, yang mana bank sentral mempertahankan suku bunga pinjaman satu dan lima tahun tidak berubah masing-masing pada 3,45 persen dan 3,95 persen, atau sesuai dengan ekspektasi," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin.
Dalam kebijakan moneternya, Bank Rakyat China (PBOC) mempertahankan suku bunga pinjaman utama tidak berubah pada penetapan Mei 2024, atau seperti yang diperkirakan secara luas.
Suku bunga dasar pinjaman (LPR) 1 tahun yang menjadi acuan sebagian besar pinjaman korporasi dan rumah tangga dipertahankan pada level 3,45 persen, dan suku bunga 5 tahun, yang menjadi acuan untuk hipotek properti, dipertahankan pada 3,95 persen, sebagai upaya untuk menetapkan langkah-langkah untuk memacu pemulihan ekonomi dan juga untuk meningkatkan pasar properti.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) melaporkan hingga pekan ketiga Mei 2024 aliran modal asing masuk ke dalam negeri (capital inflow) sebesar Rp22,06 triliun ke pasar Surat Berharga Negara (SBN), pasar saham, serta Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
Dengan masuk aliran modal asing ke dalam negeri tentunya ini memberikan kepercayaan bagaimana ekonomi dalam negeri menarik bagi para investor untuk berinvestasi dan juga masuknya dana asing dari pasar keuangan domestik, premi risiko investasi Indonesia mengalami penurunan.
Dibuka menguat, IHSG bergerak ke teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG ditutup melemah di tengah penguatan mayoritas bursa kawasan Asia