Jakarta (ANTARA) - Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI menilai transisi pemerintahan dari Presiden Joko Widodo ke Presiden Terpilih Prabowo Subianto bakal relatif lancar (smooth) karena keduanya diyakini ada dalam kubu yang sama.
Pelaksana Tugas (Plt.) Gubernur Lemhannas RI Letjen TNI Eko Margiyono saat ditemui pada sela-sela kegiatannya di Jakarta, Senin, yakin relatif tak ada gejolak saat transisi pemerintahan karena program-program yang menjadi prioritas Presiden Jokowi dan Prabowo banyak yang berkesinambungan.
“Kalau dikaitkan dengan transisi, saya melihat tahun ini relatif — kalau dikatakan — smooth, karena Presiden Jokowi dengan penerusnya Pak Prabowo ada dalam satu gerbong sehingga relatif mudah dan smooth, tidak akan terjadi gejolak, karena program-programnya tentu sudah dipersiapkan dan ada kesinambungan, bukan sesuatu yang baru,” kata Eko Margiyono menjawab pertanyaan wartawan.
Masa kerja pemerintahan Presiden Joko Widodo bersama Wakil Presiden Ma’ruf Amin rampung setelah pasangan presiden-wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dilantik pada 20 Oktober 2024. Pasangan Prabowo-Gibran bakal memimpin Indonesia untuk 5 tahun ke depan yaitu pada 2024–2029.
Pasangan Prabowo-Gibran, dalam kontestasi Pilpres 2024, didukung sejumlah menteri yang juga masuk dalam Kabinet Indonesia Maju pimpinan Presiden Jokowi. Prabowo pun menjabat sebagai menteri pertahanan dalam pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin. Oleh karena itu, koalisi partai politik yang mendukung pasangan Prabowo-Gibran pun menamakan diri mereka Koalisi Indonesia Maju untuk menunjukkan kepada publik mereka mengusung visi keberlanjutan atas pemerintahan Presiden Jokowi.
Terlepas dari itu, Plt. Gubernur Lemhannas menegaskan lembaganya terus memantau situasi geopolitik di tingkat global, regional, dan nasional.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Lemhannas nilai transisi pemerintahan relatif “smooth”