Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan produksi kopi Jawa Barat berkembang pesat dengan penanaman di wilayah ini pada Januari-Maret 2022 mencapai 499.000 batang dan April-Juli 2022 sebanyak 1,01 juta batang.
Sementara itu, penanaman pada Juli-September 2022 direncanakan mencapai 300.000 batang, dan Oktober-Desember 2022 ditargetkan bisa sebanyak 900.000 batang.
"Jawa Barat masuk sepuluh besar kawasan pengembangan kopi di Indonesia. Termasuk Aceh, Sumut, Sumsel, Lampung, Sulsel, Bali, dan NTT," kata Menteri Syahrul saat meninjau nurseri bibit kopi di Desa Cikandang Kecamatan Cikajang, Garut, Minggu.
Syahrul dalam siaran pers menerangkan luas areal kopi nasional pada 2021 mencapai 1,26 juta hektare yang terdiri dari luas kopi Perkebunan Rakyat (PR) seluas 1,23 juta hektare atau 98 persen, dan Perkebunan Besar (PB) seluas 0,03 juta hektare atau 2 persen.
Dia pun mengingatkan perlunya inovasi bibit kopi untuk dapat dikembangkan di berbagai daerah untuk meningkatkan produktivitas. Tujuannya agar Indonesia yang saat ini menduduki posisi ketiga produksi kopi dapat dengan cepat menduduki posisi pertama di dunia.
Sementara itu, Direktur Jenderal Perkebunan Kementan, Andi Nur Alam Syah menambahkan saat ini produksi kopi nasional mencapai 774,70 ribu ton yang terdiri dari produksi kopi Perkebunan Rakyat (PR) sebesar 769 ribu ton atau 99,33 persen dan produksi kopi Perkebunan Besar (PB) sebesar 5,67 ribu ton atau 0,67 persen.