Andi menjelaskan perolehan devisa yang ada saat ini belum mencerminkan kontribusi nilai optimal, mengingat sebanyak 98,01 persen kopi yang diekspor masih dalam bentuk produk primer atau biji kopi. Kualitas ekspor didominasi 70 persen bermutu sedang sampai rendah atau grade IV - VI.
Kendati demikan, Kementan sejak tahun 2020 mulai menggencarkan kegiatan BUN500 yakni penyediaan benih unggul bermutu tanaman perkebunan 500 juta batang.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Mentan: Produksi kopi Jawa Barat berkembang pesat pada 2022