"Setiap keputusan yang diambil harus ada data. Ini yang kami lakukan dan bagian dari penguatan langkah ke depan," kata Ketua KPID Jawa Barat Adiyana Slamet.
Adiyana tidak menampik migrasi ke digital atau program ASO memiliki tantangan dan kompetisi bagi lembaga penyiaran. Namun, lanjut Adiyana, ada keuntungan lainnya yakni efisiensi biaya, kualitas siaran dan lainnya.
"Berdasarkan hasil dari tim riset Unpad tentang program siaran pasca-ASO. Jadi, akan ada lokalitas muatan siaran yang bisa menjadi konten killer," ucap Adiyana.
Adiyana menjelaskan soal penelitian lainnya yang dilakukan Universitas Pasundan (Unpas) mengenai ekosistem yang terbangun setelah ASO serta dari Universitas Islam Bandung (Unisba) mengenai industri kreatif yang bakal tumbuh karena ASO.
"Penduduk usai produktif di Jawa Barat itu ada 38,6 juta jiwa. Ini pintu masuk mengais rezeki di sana. Kontennya, bisa disalurkan ke lembaga penyiaran dikonversi menjadi nilai ekonomi," kata Adiyana.
Kemudian, ada juga riset dari Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) Cirebon tentang kolaborasi ekosistem pada saat ASO terealisasi, yang dapat mendukung televisi lokal untuk membangun ekosistem industri.
Sementara itu Anggota Komisi I DPRD Provinsi Jawa Barat (Jabar) Rafael Situmorang menuturkan masyarakat harus siap beralih ke siaran TV Digital dari TV Analog.