Cianjur (ANTARA) - Pemkab Cianjur, Jawa Barat, mengeluarkan aturan penerimaan pegawai pabrik di Cianjur, harus menerapkan sistem kuota 50 persen untuk kaum pria, sebagai upaya menekan angka perceraian yang masih tinggi setiap tahun.
Bupati Cianjur, Herman Suherman di Cianjur Selasa, mengatakan selama ini sebagian besar pabrik yang beroperasi di Cianjur, lebih banyak menerima pegawai perempuan yang berbanding jauh dengan pria, sehingga banyak kaum pria yang kesulitan mendapatkan pekerjaan dan memilih mengurus anak.
"Beberapa perusahaan besar mulai dari pabrik sepatu sampai tekstil yang ada pegawainya 80 persen perempuan, sehingga kuota lowongan kerja untuk pria minim, sehingga dampaknya angka perceraian karena faktor ekonomi meningkat setiap tahun," katanya.
Pemerintah daerah akan membuat regulasi untuk mengatur kuota pegawai di pabrik minimal menyiapkan kuota 50 persen untuk pelamar pria dan tidak hanya untuk kaum perempuan, sehingga saat mereka berumah tangga tidak lagi perempuan yang menjadi tulang punggung keluarga.
Bahkan aturan tersebut, akan diperkuat dengan peraturan bupati yang harus dipatuhi setiap perusahaan yang beroperasi di Cianjur, ujarnya.
"Bila perlu kuota untuk pria lebih tinggi dibandingkan perempuan karena pria dapat melakukan berbagai pekerjaan termasuk menjahit setelah mendapat pelatihan," katanya.