Surabaya (ANTARA) - Sejumlah stoples berukuran besar penuh dengan puntung rokok terlihat di sudut rumah Bhre Bhawana Praja Kawula, siswa sekolah dasar (SD) kelas IV SDN Pacar Keling V, Kota Surabaya, Jawa Timur.
Setiap stoples yang berjajar rapi di rumah Bhre di Pacar Keling Surabaya berbeda isinya. Ada stoples yang isinya puntung rokok yang masih utuh, ada sisa-sisa tembakau, kertas rokok, filter rokok dan filter rokok yang sudah dipotong kecil-kecil.
Anak berusia 10 tahun ini mengaku prihatin ketika melihat banyaknya puntung rokok yang berserakan di mana-mana, sehingga membuat berinisiatif untuk membuatnya menjadi barang yang berguna.
Baca juga: Dokter UGM paparkan cara untuk berhenti merokok
Terlebih dari informasi yang Bhre dapatkan dari internet, puntung rokok adalah sampah yang terbanyak di dunia dan belum banyak yang peduli terhadap keberadaannya.
Selama ini sampah rokok dianggap sampah kecil yang tidak mengganggu lingkungan hidup. Padahal sampah rokok termasuk sampah jenis limbah yang memerlukan waktu hingga puluhan tahun untuk bisa terurai di dalam tanah.
Dari internet pula Bhre mendapatkan informasi jika puntung rokok bisa diolah menjadi barang-barang yang berguna dan bernilai ekonomis. Seperti di India, puntung rokok bisa diolah menjadi boneka, bantal dan kasur. Bahkan di Amerika diolah menjadi plastik dan bantalan rel, di Australia diolah menjadi batu bata dan lapisan jalan.
Sedang di Indonesia sebagai penyumbang sampah puntung rokok terbesar ke dua di dunia, puntung rokok puntung rokok belum banyak yang mengelolanya.