Proyek Lingkungan
Ketua Senior Tunas Hijau Mochamad Zamroni mengatakan ada ratusan anak di Kota Surabaya yang saat ini membuat proyek lingkungan hidup berkelanjutan.
Menurut Zamroni, Tunas Hijau memberikan pendampingan terhadap siswa-siswi yang memiliki proyek lingkungan. Pendampingan tersebut juga diwujudkan dalam Penganugerahan Pangeran dan Putri Lingkungan Hidup 2022.
"Kami buat pelatihan awalnya, kemudian kurikulum pengembangan proyeknya yang direalisasikan berbulan-bulan," kata Roni.
Selain apa yang sudah dilakukan Bhre, ada juga siswa SD yang sehari olah minimal 60 kilogram sampah organik untuk budidaya maggot yang merupakan larva dari jenis lalat Black Soldier Fly untuk digunakan sebagai pakan lele. Bahkan siswa tersebut telah membina di banyak kampung.
Tidak hanya itu, ada siswi SD juga yang budidaya lebih dari 10 ribu tanaman jahe merah sampai kampungnya dijuluki kampung wisata Jahe Merah (Jahara). Hal ini dikarenakan setiap rumah warga budidaya jahe merah dan beragam produk olahan dihasilkan di kampung itu.
Sementara itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mendorong agar apa yang sudah dicapai oleh anak-anak itu terus dilanjutkan. Eri meminta kepada Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya, para guru, para kepala sekolah, dan Tunas Hijau untuk terus memberikan pendampingan terhadap anak-anak tersebut.
Wali Kota juga memiliki rencana agar produk-produk olahan tersebut bisa menembus industri perhotelan dan UMKM. Bahkan, ada beberapa produk yang sudah diperjualbelikan melalui aplikasi E-Peken milik Pemkot Surabaya. Meski demikian, sebelumnya produk-produk itu harus memenuhi standar yang berlaku.