Jakarta (ANTARA) - Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya menegaskan tersangka kasus kecelakaan maut di Jalan Raya Alternatif Transyogi, Cibubur, Kota Bekasi, Jawa Barat, hanya sopir truk tangki BBM.
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Latif Usman mengatakan, pernyataan itu sekaligus meralat pemberitaan sebelumnya mengenai tersangka kecelakaan maut yang terdiri dari sopir dan kernet truk.
"Saya koreksi, tersangka itu satu, si sopir," kata Latif Usman di Jakarta, Kamis.
Latif menambahkan, penetapan sopir truk BBM sebagai tersangka itu setelah penyidik melakukan penyidikan dengan memeriksa sejumlah saksi.
Dari hasil penyidikan tersebut dijelaskan bahwa sopir diduga melakukan kelalaian. Dari hasil pemeriksaan sementara penyebab kecelakaan tersebut terjadi akibat permasalahan rem.
Penyidik menilai sopir truk BBM tersebut melakukan kelalaian atas kondisi mobil yang tidak memiliki rem.
"Kan mereka yang mengemudikan. Setelah diuji apakah terjadi kelalaian itu pada saat pemeriksaannya kan mereka yang mengendalikan. Harusnya mereka mengetahui persis kondisi mobilnya," ujar Latif.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya menetapkan dua tersangka kasus kecelakaan maut di Jalan Raya Alternatif Transyogi Cibubur, Bekasi, Jawa Barat, pada Senin (18/7).
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan di Jakarta, Selasa, mengatakan kedua tersangka tersebut merupakan sopir dan kernet truk tangki bahan bakar minyak (BBM) bernama Supadi dan Kasira.
Pertamina cek sopir sebelum berangkat
Sebelumnya Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Alfian Nasution menyebutkan sopir truk dalam kondisi fit sebelum terlibat kecelakaan maut di Jalan Alternatif Cibubur, Kota Bekasi.
"Standar Pertamina, sopir mobil tangki itu ada dua. Jadi kami juga cek datanya, kondisi sopir dalam keadaan baik," kata Alfian kepada wartawan di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin.
Alfian menjelaskan pihak perusahaan selalu melakukan pengecekan kesehatan secara rutin sebelum sopir berangkat bekerja.
"Sebelum mereka bekerja biasanya kita lakukan pengecekan kesehatan dan dari pengecekan kita, kondisi sebelum bekerja mereka fit dan siap bekerja," ujar Alfian.
Namun, Alfian mengaku saat ini belum mendapatkan informasi mengenai kondisi sopir tangki Pertamina itu setelah kecelakaan yang merengut nyawa sejumlah orang itu.
Pihak Pertamina tengah mengumpulkan keterangan mengenai insiden kecelakaan maut ini.
Lebih lanjut, Alfian menjamin kecelakaan maut tersebut tidak akan mengganggu pasokan bahan bakar minyak (BBM) di Jakarta.
"Kita jamin kejadian ini tidak akan menyebabkan gangguan sama sekali terhadap pasokan BBM di daerah Jakarta dan sekitarnya," ujar Alfian.
Alfian menyebutkan truk Pertamina tersebut sedang membawa BBM jenis Pertalite dari Tanjung Priok saat terjadi kecelakaan tersebut.
"Isinya Pertalite. Itu dari terminal kita di Tanjung Priok, tujuannya untuk beberapa SPBU di daerah Cileungsi dan sekitarnya kalau ga salah dan sekitarnya," ungkap Alfian.
Sebelumnya, sebuah truk Pertamina diduga mengalami rem blong hingga menabrak sejumlah pengendara motor dan mobil yang ada di lokasi pada Senin sore.
Kepolisian mengkonfirmasi 10 orang meninggal dunia akibat kecelakaan maut tersebut.
Sembilan jenazah korban kecelakaan itu telah dibawa ke RS Polri Kramatjati. Sedangkan untuk satu korban meninggal dunia dibawa ke RS Permata Cibubur.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Tersangka kecelakaan maut di Bekasi hanya sopir truk
Polda koreksi, tersangka kecelakaan maut di Bekasi hanya sopir truk
Kamis, 21 Juli 2022 17:57 WIB