Namun kenyataannya, kata dia, masih ada masyarakat yang kembali menempati Kampung Cimacan dengan alasan karena dekat dengan tempat usaha, sedangkan rumah yang disiapkan pemerintah terlalu jauh.
"Mereka mengeluh di sana terlalu jauh, kami akan melakukan yang terbaik, karena di sini tidak memungkinkan untuk tinggal," katanya.
Baca juga: 18.873 jiwa di Kabupaten Garut terdampak bencana banjir dan longsor
Ia mengatakan pemerintah daerah kembali berupaya secara komprehensif sehingga daerah yang menjadi zona rawan bencana banjir bandang tidak lagi menjadi tempat tinggal warga.
"Jadi nanti akan lakukan secara komprehensif masalah yang menyangkut rencana aksi kita ke depan," kata Bupati.
Ia mengungkapkan alasan daerah tersebut harus direlokasi karena tempatnya berada lebih rendah daripada aliran Sungai Cimanuk, sehingga otomatis ketika air meluap maka akan menggenangi pemukiman warga.
"Di sini tidak memungkinkan, karena ini 10 meter lebih rendah dari sana di Maktal, akhirnya airnya pasti ke sini," katanya.
Bupati Garut: Kampung rawan banjir luapan sungai harus dikosongkan
Senin, 18 Juli 2022 21:04 WIB