Cianjur, Jabar (ANTARA) - Pemkab Cianjur, Jawa Barat, meminta warga yang sehat untuk rajin melakukan cek kesehatan secara rutin ke pusat layanan kesehatan guna menghindari terpapar penyakit dan virus berbahaya.
"Serta melengkapi vaksinasi tambahan atau booster, bahkan untuk lansia cek kesehatan digratiskan," kata Bupati Cianjur, Herman Suherman di Cianjur Senin.
Ia mengatakan pihak berharap pusat layanan kesehatan dan rumah sakit ke depan menjadi tempat warga yang sehat memeriksakan kesehatannya bukan lagi untuk orang yang sakit, terlebih bagi warga pemegang BPJS Kesehatan dari pemerintah.
"Lebih baik mencegah daripada mengobati, warga pemegang BPJS kesehatan dari pemerintah dapat secara rutin memeriksakan kesehatan di puskesmas atau rumah sakit, sehingga dapat mengetahui kondisi kesehatannya," katanya.
Khusus untuk lansia, pihaknya melalui Dinas Kesehatan Cianjur, secara berkala akan dilakukan pemeriksaan kesehatan secara cuma-cuma di pusat layanan kesehatan atau rumah sakit.
"Untuk lansia pengecekan kesehatan secara berkala akan digratiskan dapat dilakukan di seluruh puskesmas dan rumah sakit pemerintah," katanya.
Pelayanan tenaga kesehatan hingga dokter akan diberikan untuk warga yang datang melakukan cek kesehatan, sehingga saat terjangkit penyakit tertentu dapat langsung ditangani di puskesmas atau rumah sakit. Termasuk melengkapi diri dengan vaksinasi tambahan atau booster.Meski saat ini, vaksinasi tidak dilakukan secara masal, namun kata Herman, pelayanan vaksinasi masih dapat dilakukan di pusat layanan kesehatan dan rumah sakit. Pihaknya meminta dinas terkait untuk tetap mengejar target agar herd immunity warga terus meningkat dan Cianjur bebas dari COVID-19.
"Silakan bagi warga yang belum mendapat vaksin lengkap dapat datang ke puskesmas atau rumah sakit, meski Cianjur sudah kembali ke nol kasus sejak beberapa bulan terakhir, namun untuk target vaksinasi tetap digencarkan," katanya.
Hingga saat ini, pemberian vaksinasi dosis kedua sudah mencapai 92 persen dari 1,6 juta penerima dan vaksinasi dosis ketiga atau booster sudah mencapai 48 persen, demikian Herman Suherman.