“Jadi bukan pemantauan yang ditingkatkan, tapi butuh penanganan dan solusi, seperti normalisasi sungai. Itu kita sampaikan juga tadi ke Pak Plt Bupati,” kata Puarman.
Sementara, Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan di tempat yang sama menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Bogor akan mempelajari seluruh aspirasi yang disampaikan oleh KP2C, dengan membahasnya secara internal sesuai dengan tupoksi di dinas-dinas terkait.
"Mereka menyampaikan beberapa aspirasi. Kami juga mengapresiasi lah karena komunitas itu telah memasang kamera CCTV, untuk deteksi. Jadi bisa melihat ketinggian air di hulu dalam waktu enam jam, jadi masyarakat bisa siap-siap menyelamatkan diri,” kata Iwan.
Ia menyebutkan KP2C juga menyampaikan adanya pencemaran limbah industri di aliran Sungai Cileungsi dan Cikeas, termasuk tempat pembuangan sampah ilegal di tepian sungai.
“Jadi ada oknum masyarakat ya. Mengutip biaya pengangkutan sampah, jadi membuang sampahnya justru di sungai. Ini tidak boleh. Saya segera perintahkan Dinas Lingkungan Hidup supaya pembuangan sampah itu ditutup. Karena mereka yang untung, tapi banyak yang dirugikan,” ujarnya.
Sementara itu Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menerima bantuan Rp200 juta dari Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) untuk penanganan korban bencana banjir bandang dan longsor di Kecamatan Leuwiliang dan Pamijahan.
Deteksi dini banjir, KP2C pasang CCTV di Sungai Cileungsi dan Cikeas
Rabu, 6 Juli 2022 20:33 WIB