Bandung (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung berencana menambah 2 gedung sekolah menengah pertama (SMP) baru untuk mengatasi permasalahan blind spot pada saat pendaftaran peserta didik baru (PPDB) yang berbasis zonasi.
Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung Tantan Syurya Santana mengatakan untuk tahun 2022 ini pihaknya bakal menambah dua gedung SMP.
Baca juga: Satgas Saber Pungli Jabar rekomendasikan Kepsek SMKN 5 Bandung dicopot
"Mudah-mudahan di tahun 2022 akan dibangun dua SMP gedung baru, dari 16 yang filial. Jadi bisa berpisah gedungnya," kata Tantan di Bandung, Jawa Barat, Rabu.
Kedua SMP tersebut menurutnya dibangun di daerah Sukajadi dan Riung Bandung. Dia menilai daerah tersebut kerap mengalami permasalahan blind spot zonasi."Tahun ini dibangun dua bangunan filial dari 16 sekolah. Jadi tinggal 14 lagi. Mudah-mudahan tahun 2023 mengusulkan beberapa lokasi aset tanahnya," kata dia.
Menurutnya ada beberapa wilayah lainnya yang kerap mengalami permasalahan blind spot, di antaranya Ujungberung dan Gedebage.
Baca juga: Pengamat nilai surat DPRD Bandung "titipkan" siswa terkesan tak adil
Kemudian, dia mengatakan bakal memetakan kebutuhan guru untuk bertugas di sejumlah sekolah yang akan dibangun tersebut. Sehingga menurutnya akses masyarakat untuk mendapat pendidikan semakin merata.
"Tidak usah khawatir urusan wajib kebutuhan dasar masih diprioritaskan," katanya.