New York (ANTARA) - Harga minyak anjlok sekitar sembilan persen pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), mencatat penurunan harian terbesar sejak Maret di tengah meningkatnya kekhawatiran resesi global dan penguncian di China serta penguatan greenback dapat memangkas permintaan.
Patokan global harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman September terperosok 10,73 dolar AS atau 9,5 persen, menjadi menetap di 102,77 dolar AS per barel.
Baca juga: Minyak Brent turun, 112,89 dolar AS per barel
Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Agustus merosot 8,93 dolar AS atau 8,2 persen menjadi ditutup di 99,50 dolar AS per barel. Tidak ada penyelesaian untuk WTI pada Senin (4/7/2022) karena hari libur AS.
Kedua harga acuan mencatat penurunan persentase harian terbesar sejak 9 Maret dan memukul harga saham perusahaan minyak dan gas utama.
"Kami sedang mendapatkan krim dan satu-satunya cara Anda dapat menjelaskan adalah ketakutan akan resesi," kata Direktur Energi Berjangka Mizuho, Robert Yawger. "Anda sedang merasakan tekanan."
Minyak anjlok jadi 102,77 dolar AS per barel
Rabu, 6 Juli 2022 8:27 WIB