Bandung (ANTARA) -
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum meminta warga Indonesia, khususnya Jabar, lebih berhati-hati terkait haji furoda atau jalur undangan dari Kerajaan Arab Saudi, karena haji dengan mekanisme tersebut tidak diurus langsung oleh negara.
"Haji furoda ini sah serta halal, namun tidak diurus negara. Jadi negara hanya mengetahui. Saya berharap masyarakat berhati-hati dalam melaksanakan proses ibadah haji," kata Wagub Uu di Kota Bandung, Senin.
Sebelumnya, sebanyak 46 calon haji asal Indonesia, peserta haji undangan atau haji Mujamalah atau yang dikenal dengan program haji tanpa antre, menggunakan Visa Haji Furoda.
Baca juga: Sanksi tegas travel haji yang tak taat aturan, kata Menag
Mereka terpaksa dideportasi ke Indonesia karena menggunakan visa tidak resmi dari Malaysia dan Singapura.
Wagub Uu berharap aparat penegak hukum merespons kasus haji furoda yang diberangkatkan PT Alfatih Indonesia Travel (lokasi kantornya ada di Kabupaten Bandung Barat, Jabar) tersebut.
"Jika ada penipuan atau kebohongan publik dan lainnya, maka aparat penegak hukum akan bergerak di situ, tidak akan tinggal diam," kata dia.
Wagub Uu mengatakan pada umumnya masyarakat tergiur dengan haji furoda karena bisa langsung berangkat tanpa menunggu waktu yang lama hingga puluhan tahun.
Akibat ketidaksabaran tersebut, kata dia, maka sering dimanfaatkan oknum dengan konsekuensi membayar biaya perjalanan yang sangat mahal.
Baca juga: Puluhan calon haji bervisa tak resmi sudah dipulangkan ke Tanah Air
"Jadinya masyarakat tergiur dengan cepatnya keberangkatan dari pendaftaran, masalah biaya kadang-kadang masyarakat tidak berpikir," katanya.
Menurut dia, dengan tingginya minat masyarakat berhaji maka Pemerintah menyediakan alternatif lain seperti ONH Plus dengan biaya yang tak jauh berbeda dengan haji furoda.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Wakil Gubernur Jawa Barat minta warga hati-hati terkait haji furoda