Ketiga perangkat ini dapat digunakan, mulai dari untuk rumah tinggal, pabrik, real estate, perkebunan, pertambangan, hingga industri berskala besar.
"Storage energy ini menyimpan energi yang dihasilkan dari solar panel, dari air, panas bumi. Kelebihan energi rata-rata terbuang, itu lah yang kita simpan misalnya untuk perkebunan, dia bisa menghasilkan energi sendiri," kata Victor.
Saat ini tingkat komponen dalam negeri (TKDN) baterai listrik Baran Energy ini baru mencapai 60 persen, dengan komponen baterai yang masih diimpor. Dalam waktu dekat, perusahaan juga akan menggandeng pihak Panasonic Indonesia untuk memproduksi baterai dari dalam negeri.
Victor menambahkan jumlah produksi baterai masih terbilang sedikit namun seiring dengan pembangunan pabrik di Cibitung, produksi ditargetkan mencapai 200-300 unit per hari pada tahun 2019 ini.
"Sekarang konsumen sudah boleh melakukan pre-order pemesanan. Kita akan proses tahap produksi karena masih tahap pembangunan industrinya. Mudah-mudah akhir tahun ini bisa produksi cepat," kata Victor.
Kiat memilih "power bank" sesuai kebutuhan dan jenis smartphone
Minggu, 26 Juni 2022 9:40 WIB