Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin pagi, melemah dipicu sentimen kenaikan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve.
Rupiah pagi ini bergerak melemah 8 poin atau 0,05 persen ke posisi Rp14.833 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.825 per dolar AS.
"Dolar AS menguat dibalik keputusan The Fed yang menaikkan suku bunga terbesar sejak tahun 1994," tulis Tim Riset Monex Investindo Futures dalam kajiannya di Jakarta, Senin.
The Federal Reserve menaikkan tingkat suku bunga acuan sebesar 0,75 persen ke level 1,75 persen pada tengah pekan lalu.
Bank sentral juga bersiap untuk menaikkan tingkat suku bunga pada Juli dan Agustus, dengan ekspektasi kenaikan sebesar 0,5 persen.
Gubernur The Fed Jerome Powell menunjukkan sikap keberatan untuk menaikkan suku bunga terlalu agresif, dengan menyebutkan target tingkat suku bunga pada pertengahan level 2 persen dan tidak mengharapkan kenaikan sebesar 75 basis poin seperti pada hasil pekan lalu.Tetapi jika ancaman inflasi terus meningkat, dapat memaksa The Fed untuk mengambil langkah agresif kembali pada pertemuan bulan selanjutnya.
Pada Jumat (17/6) lalu, rupiah ditutup melemah 57 poin atau 0,39 persen ke posisi Rp14.825 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.768 per dolar AS.
Sebelumnya nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta jelang akhir pekan ditutup melemah tertekan penguatan dolar Amerika Serikat (AS).
Rupiah ditutup turun 57 poin atau 0,39 persen ke posisi Rp14.825 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.768 per dolar AS.
Baca juga: Kurs rupiah melemah ke posisi Rp14.824 per dolar AS
"Dolar AS telah didukung oleh bantuan ganda dari sikap hawkish Bank Sentral AS, The Fed dan goyangan dalam ekonomi global," ungkap Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam kajiannya di Jakarta, Jumat.
Kendati begitu Ibrahim menilai tidak ada tanda-tanda bahwa salah satu dari kondisi ini sedang bersiap untuk pembalikan, sehingga kemungkinan menandakan dolar AS akan bergerak lebih jauh dan berdampak terhadap imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun menguat setelah penurunan tajam pada hari Kamis (16/6). Adapun saat berita ini ditulis, indeks dolar AS menguat 0,74 persen ke level 104,39.The Fed menaikkan suku bunga acuan sebesar 0,75 persen pada Rabu (15/6) dan menetapkan jalur untuk kenaikan suku bunga yang jauh lebih curam. Bank sentral sekarang memperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 1,5 persen lagi menjadi sekitar 3,4 persen pada akhir tahun.
Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi Rp14.824 per dolar AS. Sepanjang hari kurs Garuda bergerak di kisaran Rp14.759 per dolar AS hingga Rp14.839 per dolar AS.
Baca juga: Kurs rupiah Kamis pagi menguat 7 poin ke posisi Rp14.738