Teknologi sunat terbaru hanya tiga menit
Senin, 13 Juni 2022 15:57 WIB
Jakarta (ANTARA) - Dokter Spesialis Bedah Saraf dari Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Saraf dr. Mahdian Nur Nasution, Sp.BS memperkenalkan teknologi sunat atau sirkumsisi dengan metode sinar laser yang prosesnya memakan waktu tiga menit.
Metode sunat laser yang diklaim pertama di Indonesia ini menggunakan teknologi Optical Microwave Amplification by the Stimulated Emission of Radiation (MASER) dari Jerman.
Baca juga: Kemenkes sebut sunat perempuan rugikan perempuan
"Teknologi ini memiliki prinsip dasar mengalirkan gelombang elektromagnetik melalui fiber optik yang diproses melalui generator sehingga memiliki efek potong yang presisi dan tanpa mengalami luka bakar," papar dr. Mahdian di Rumah Sunat dr. Mahdian, Jakarta, Senin.
Mahdian menjelaskan, anggapan tentang "sunat laser" yang selama ini beredar sebetulnya tidak memakai alat laser, melainkan elektrokauter yang tidak menggunakan sinar dan cukup berisiko.
Alat ini mengeluarkan panas yang berisiko menimbulkan luka bakar, jika mengenai saraf, dampaknya dapat berbahaya karena mengganggu fungsi penis.
Mahdian mengatakan, teknologi laser yang dulu disebut MASER ini sebenarnya menggunakan sinar laser, menggunakan panjang gelombang tertentu, sinarnya fokus pada titik tertentu alias presisi, mengeluarkan cahaya dengan intensitas tinggi dan tidak menyebabkan luka bakar.
Metode sunat laser yang diklaim pertama di Indonesia ini menggunakan teknologi Optical Microwave Amplification by the Stimulated Emission of Radiation (MASER) dari Jerman.
Baca juga: Kemenkes sebut sunat perempuan rugikan perempuan
"Teknologi ini memiliki prinsip dasar mengalirkan gelombang elektromagnetik melalui fiber optik yang diproses melalui generator sehingga memiliki efek potong yang presisi dan tanpa mengalami luka bakar," papar dr. Mahdian di Rumah Sunat dr. Mahdian, Jakarta, Senin.
Mahdian menjelaskan, anggapan tentang "sunat laser" yang selama ini beredar sebetulnya tidak memakai alat laser, melainkan elektrokauter yang tidak menggunakan sinar dan cukup berisiko.
Alat ini mengeluarkan panas yang berisiko menimbulkan luka bakar, jika mengenai saraf, dampaknya dapat berbahaya karena mengganggu fungsi penis.
Mahdian mengatakan, teknologi laser yang dulu disebut MASER ini sebenarnya menggunakan sinar laser, menggunakan panjang gelombang tertentu, sinarnya fokus pada titik tertentu alias presisi, mengeluarkan cahaya dengan intensitas tinggi dan tidak menyebabkan luka bakar.